Penulis: admin

  • Jirayut Populer di Indonesia, Nggak Mau Sesumbar Soal Pertimbangan Jadi WNI

    Jirayut Populer di Indonesia, Nggak Mau Sesumbar Soal Pertimbangan Jadi WNI




    Jakarta

    Pedangdut dan komedian asal Thailand, Jirayut, betah membangun karier di Indonesia. Punya masa deapan di Indonesia, Jirayut tak mau sesumbar soal keinginan pindah kewarganegaraan.

    Saat ini Jirayut masih menikmati masa-masa sibuknya sebagai selebritas. Dia mengatakan belum ada pikiran matang untuk mempertimbangkan jadi WNI.

    “Untuk menjadi (WNI) belum kepikiran. Mau lanjut kerja, ngalir saja, kerja, ya happy saja dulu,” jawab Jirayut ditemui di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, kemarin.


    Walaupun terkesan ceplas-ceplos, Jirayut memikirkan segala hal yang akan menjadi keputusannya. Bahkan untuk disinggung soal nyaman di Indonesia karena kepincut perempuan di sini, Jirayut merasa masih banyak hal yang harus dia kejar.

    “Ya nggak tahu ke depannya ya. Masih muda juga, 23, masih banyak hal-hal yang ingin aku capai satu persatu,” ungkapnya.

    Pada wawancara di lain kesempatan, Jirayut mengakui Indonesia sebagai rumah kedua. Di sini kariernya sebagai artis berkembang.

    “Indonesia sudah menjadi rumah kedua buat aku karena aku sendiri memulai karir di Indonesia,” kata Jirayut dalam wawancara virtual sebuah acara ulang tahun stasiun televisi, Kamis (4/1).

    Jirayut mengawali karier di Indonesia dengan mengikuti ajang pencarian bakat penyanyi dangdut. Kemudian, sampai sekarang kariernya mulai merambah banyak bidang termasuk berakting.

    Memutuskan untuk pindah kewarganegaraan bukan hal yang bisa dijawab terburu-buru. Harus ada pertimbangan matang.

    “Ngalir saja dulu, untuk ke depannya kita tidak tahu. Fokus dengan pekerjaan saja dulu. Kalau memutuskan jadi orang Indonesia boleh boleh saja. Tapi untuk sekarang belum karena fokus ke keluarga dulu,” kata Jirayut.

    “Insyaallah kita lihat saja 5 tahun lagi ke depannya. Doain saja semoga karier aku bagus sehingga bisa menetap di Indonesia,” tukasnya.

    Bahkan di Thailand dirinya lebih dikenal sebagai artis dari Indonesia, loh!

    (pus/dar)



    Artikel aslinya

  • Taman Benyamin Sueb, Tinggalan Cornelis Senen, Diresmikan Anis Baswedan

    Taman Benyamin Sueb, Tinggalan Cornelis Senen, Diresmikan Anis Baswedan




    Jakarta

    Nama dan pamor seniman asli Betawi Benyamin Sueb atau Bang Ben tak perlu diragukan lagi. Untuk mengenang kiprah dan pengaruhnya dibuatlah Taman Benyamin Sueb yang terletak di Jatinegara, Jakarta Timur.

    Taman Benyamin Sueb itu diresmikan pada 2018 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan. Tujuan utama dari adanya taman ini tentunya bentuk apresiasi kepada Benyamin Sueb dan juga sebagai pusat pelestarian seni dan kebudayaan, wabil khusus budaya Betawi.

    Bangunan Taman Benyamin Sueb ini dulunya merupakan bangunan peninggalan milik Meester Cornelis van Senen sekitar tahun 1625 hingga 1661. Saat Daendels menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda bekas kediaman Meester Cornelis itu didirikan tiga bangunan utama yang masih kokoh hingga saat ini.


    “Awal mula bangunan ini adalah lahan seluas 6.500 meter persegi milik Meester Cornelis Senen dia seorang penginjil yang taat hingga dia dipercaya oleh Pemerintah Belanda untuk mengembangkan wilayah sini pada tahun 1625 kurang lebih. Setelah itu Cornelis meninggal, sekitar 200 tahun kemudian datang Daendels dan bangunan ini dibangun sekitar 1811,” kata pengelola Gedung Taman Benyamin Sueb, Sri Heni Setiawati, kepada detikTravel, Selasa (16/7/2024).

    Taman Benyamin Sueb terletak di Jatinegara, Jakarta Timur. Taman ini untuk mengenang kiprah dan pengaruhnya Benyamin Sueb selama berkesenian.Taman Benyamin Sueb terletak di Jatinegara, Jakarta Timur. Taman ini untuk mengenang kiprah dan pengaruhnya Benyamin Sueb selama berkesenian. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

    “Kemudian dibangun ada tiga gedung yang pertama ini gedung tengah yang biasa kita sebut gedung A, kemudian gedung B untuk sekretariat PNS, kemudian gedung C dimanfaatkan untuk kantin saat ini. Dulu tempat ini digunakan untuk villa, tempat tinggal, untuk transit pedagang-pedagang pada zaman Daendels,” kata Sri saat kami berbincang di Gedung A.

    Saat pendudukan Jepang, bangunan itu digunakan oleh tentara Jepang, mulai dari 1942-1950. Kemudian, nama kawasan yang asalnya beranama Meester Cornelis itu diganti menjadi Jatinegara karena dianggap terlalu kental dengan unsur Belanda.

    “Bangunan ini dulu (era Jepang) dipakai sebagai markas tentara Jepang,” kata Heni.

    Taman Benyamin Sueb terletak di Jatinegara, Jakarta Timur. Taman ini untuk mengenang kiprah dan pengaruhnya Benyamin Sueb selama berkesenian.Taman Benyamin Sueb terletak di Jatinegara, Jakarta Timur. Taman ini untuk mengenang kiprah dan pengaruhnya Benyamin Sueb selama berkesenian. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

    Dilanjut tahun 1950-an bangunan itu menjadi markas Komando Militer Kota Jatinegara atau Komando Militer Kota Jakarta Raya 0505 Jatinegara. Dan berjalannya waktu, lanjut Heni bangunan eks Kodim 0505 ini di tahun 2018 menjadi Taman Benyamin Sueb.

    Kini kawasan Taman Benyamin Sueb bisa dikunjungi oleh masyarakat untuk mengenang jejak sang legenda Betawi tersebut. Seperti yang disebut di awal tadi, inisiasi adanya Gedung Taman Benyamin Sueb ini sebagai wadah pelestarian seni dan budaya Betawi serta budaya daerah lainnya.

    “Jadi ini adalah keinginan pemerintah memberikan apresiasi kepada Benyamin ya, beliau adalah seniman multitalenta yang dia bisa berkesenian apa saja, dia menginginkan wadah atau tempat pengembangan dan pelestarian seni budaya. Maka, dibuatlah di sini jadi (Benyamin) ingin punya wadah untuk pelestarian budaya, tidak hanya Betawi saja jadi budaya dari mana saja,” katanya.

    Di kawasan ini juga terdapat museum yang menampilkan beberapa penghargaan yang diraih oleh Bang Ben dan juga beberapa peninggalan beliau seperti rilisan musik hingga wardrobe yang pernah ia kenakan dulu kala. Kemudian bangunan lainnya di area Taman Benyamin Sueb ini juga kerap dipakai untuk latihan oleh berbagai sanggar di Jakarta.

    Taman Benyamin Sueb terletak di Jatinegara, Jakarta Timur. Taman ini untuk mengenang kiprah dan pengaruhnya Benyamin Sueb selama berkesenian.Taman Benyamin Sueb terletak di Jatinegara, Jakarta Timur. Taman ini untuk mengenang kiprah dan pengaruhnya Benyamin Sueb selama berkesenian. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

    Saat detikTravel berkunjung ke Taman Benyamin Sueb ini terdapat sanggar tari yang tengah berlatih. Walaupun namanya taman tapi tak seperti taman-taman lainnya yang terdapat permainan untuk anak atau arena rekreasi, melainkan taman yang dimaksud di sini sebagai wadah untuk pelestarian seni dan budaya.

    Masyarakat yang ingin berkunjung ke museum di Taman Benyamin Sueb ini bisa dengan mudah menikmatinya tanpa dipungut biaya. Terletak tak jauh dari Stasiun Jatinegara di Jalan Jatinegara Timur Nomor 76, Jatinegara, Jakarta Timur dan buka mulai dari hari Selasa hingga Minggu sedari pukul 09.00 sampai 15.00 WIB, tutup di hari Senin serta libur keagamaan.

    (fem/fem)



    Artikel aslinya

  • Perubahan dan Hal Berat Ini Dirasakan Arda-Tantri Sepulang Haji

    Perubahan dan Hal Berat Ini Dirasakan Arda-Tantri Sepulang Haji




    Jakarta

    Pasangan musisi Arda Naff dan Tantri Kotak baru saja menunaikan ibadah haji. Dari perjalanan spiritual di Tanah Suci, vokalis grup band Kotak itu merasakan sederet perubahan dalam dirinya.

    “Dulu mungkin sebelum dapat kesempatan buat haji itu kita mikir banget kayak orang paling terpuruk di dunia. Ketika dihadapi sebuah masalah kan kemarin buat kita semacam refleksi ketika menghadapi sebuah masalah,” kata Tantri saat ditemui di Studio Trans 7, Tendean, Jakarta Selatan, kemarin.

    Setiap manusia pasti akan menghadapi masalah. Setelah pergi haji kemarin, pemilik nama lengkap Tantri Syalindri itu kini tahu bagaimana caranya menghadapi masalah.


    “Jalani aja, jadi jangan pernah takut jangan pernah menghindar dari masalah, nikmatin aja. Itu memang kayak interaksi sama Pencipta untuk minta tolong,” tutur Tantri.

    Setelah pergi haji, Tantri menyebut dirinya enggan dipanggil dengan sebutan Bu Hajah.

    “Aduh saya malu kalau dipanggil bu hajah, panggil Tantri aja, aku merasa lebih nyaman dipanggil nama Tantri aja,” ucap Tantri.

    Senada dengan istri, Arda Naff juga merasa terbebani dengan panggilan ‘Haji’. Biarlah sikap yang menentukan perubahan dari perjalanan spiritualnya ke Tanah Suci kemarin.

    “Kalau dari saya ia, dipuji baik itu sama beratnya kayak dipuji jahat. Sama beratnya dua-duanya, kita nggak mau terbebani dengan itu biarlah kita dengan versi kita, apa yang bisa kita jalani dengan maksimal,” ujar Arda Naff.

    (ahs/pus)



    Artikel aslinya

  • Atta Halilintar Ungkap Thariq Sangat Ingin Berkeluarga dan Beri Nasihat Penting

    Atta Halilintar Ungkap Thariq Sangat Ingin Berkeluarga dan Beri Nasihat Penting




    Jakarta

    Atta Halilintar turut memberikan wejangan kepada Thariq Halilintar yang akan menikah dengan Aaliyah Massaid. Atta memberikan pesan mendalam untuk adiknya itu.

    Thariq Halilintar dan Atta berpelukan saat momen pengajian. Thariq menjadi anak kedua dari Gen Halilintar yang menikah.

    “Haru banget ya namanya adik nikah ya senang kita doakan,” kata Atta Halilintar ditemui di sebuah hotel di Alam Sutra, BSD, Tanggerang, Banten, Sabtu (20/7/2024).


    Menikah dan punya keluarga baru diungkapkan Atta Halilintar sudah sangat diinginkan Thariq. Pernikahan akan menjadi lembaran baru untuk Thariq dan Aaliyah.

    “Ini perjalanan baru dalam hidupnya. Ini mimpinya punya keluarga ya. Kita, aku, sebagai abang ya senanglah,” kata Atta Halilintar.

    Atta berharap agar Thariq dapat terus mencintai Aaliyah Massaid. Termasuk bisa menerima kelebihan atau kekurangan Aaliyah saat sudah menjadi suami istri.

    “Ya semoga bisa menjaga hubungan terus bukan hanya cinta. Kamu sayang dia sekarang, tapi harus terima kelebihan dan kekurangan gitu ya nasihatnya,” ungkapnya.

    Tapi kapan dan dimana pernikahan Thariq dan Aaliyah digelar, Atta Halilintar konsisten tutup mulut. Sampai saat ini belum ada bocoran kapan tepatnya pernikahan Thariq dan Aaliyah digelar.

    (fbr/pus)



    Artikel aslinya

  • Bamsoet Diminta Jadi Saksi di Pernikahan Thariq-Aaliyah Massaid

    Bamsoet Diminta Jadi Saksi di Pernikahan Thariq-Aaliyah Massaid



    Bamsoet Diminta Jadi Saksi di Pernikahan Thariq-Aaliyah Massaid



    Artikel aslinya

  • Vino G Bastian Deg-degan Putrinya Menginjak Usia Remaja

    Vino G Bastian Deg-degan Putrinya Menginjak Usia Remaja




    Jakarta

    Aktor Vino G Bastian mengaku makin deg-degan dengan putrinya yang beranjak remaja. Belum lama putri Vino, Jizzy Pearl Bastian berulang tahun ke-11.

    “Deg-degan sih buat saya. Saya sebagai bapak deg-degan,” kata Vino G Bastian ditemui di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, kemarin.

    “Kita sih seru-seru aja ya dengan perkembangan dia,” timpal sang istri, Marsha Timothy yang terlihat lebih santai dari Vino G Bastian.


    Vino mengaku putrinya belum mengalami pubertas. Namun, hal-hal seperti itu membuat bintang film Kang Mak from Pee Mak itu justru makin deg-degan.

    “Sekarang sih belum ya, masuk masa itu tuh, masuk masa period. Ibunya sih lebih santai, sayanya yang lebih deg-degan,” ungkapnya.

    Bukan tanpa alasan, Vino dan Marsha merasa kaget dengan peralihan putrinya ke masa remaja. Ada emosional yang keduanya rasakan dalam peralihan itu.

    “Karena peralihan dari anak-anak jadi dewasa kan. Nggak mudah buat orang tua untuk melepaskan sudah bukan ank-anak lagi, itu kan ada emosional,” beber Marsha.

    Dari segi sifat dan pikiran menurut keduanya, putri mereka sudah tambah dewasa. Pasangan ini juga merasa waktu terasa begitu cepat.

    “Iyalah. Pasti punya anak pasti begitu omongannya. Cepatlah, waktu jadi berasa cepat,” kata Marsha.

    “Kita sih berasa banget ngurusin,” kata Vino G Bastian.

    Sebagai orang tua, Vino G Bastian dan Marsha membebaskan putri mereka memilih apa yang disukai, termasuk bakat dan minat. Meski bakat di bidang seni sudah terlihat, putrinya belum tahu akan fokus ke mana.

    “Ketertarikan di seninya besar tapi mau jadi apanya, dia sendiri pun ditanya mau jadi apa belum tau. Tapi dia suka sama segala macam bentuk seni,” ungkapnya.

    Vino G Bastian mengatakan putrinya sudah mendapat tawaran bermain film. Tapi, putrinya langsung menolak dan keputusan itu tak bisa Vino dan Marsha paksakan.

    “Saya juga nggak pengin maksain anak saya untuk jadi komoditas begitu. Ada yang nawarin kita dorong, nggak sih. Kita balikin lagi ke anknya,” pungkas Vino G Bastian.

    (fbr/pus)



    Artikel aslinya

  • Proses Larung Abu Papa Dali di Pantai, Warga-Fans Turut Melepas Kepergian

    Proses Larung Abu Papa Dali di Pantai, Warga-Fans Turut Melepas Kepergian



    Proses Larung Abu Papa Dali di Pantai, Warga-Fans Turut Melepas Kepergian



    Artikel aslinya

  • Milady, Menguak Misi Besar di Prancis

    Milady, Menguak Misi Besar di Prancis




    Jakarta

    Buat para pencinta film bergenre petualangan dan sejarah, The Three Musketeers Part II: Milady bisa jadi pilihan tontonan di akhir pekan. Apalagi film garapan sutradara Martin Bourboulon dan produser Dimitri Rassam ini diambil dari novel Alexandre Dumas tahun 1844 berjudul The Three Musketeers.

    Film ini dimulai dengan D’Artagnan (Francois Civil), yang terbangun di peti mati, ditangkap oleh tentara Gaston. Setelah pelariannya, dia meminta Chalais (Patrick Mille) untuk membawanya ke penjara Constance, yang diculik di depan matanya. Dalam pencariannya, D’Artagnan terpaksa bergabung dengan Milady (Eva Green) untuk menyelamatkan kekasihnya Constance.

    Setiba di Paris, ia tidak sengaja terlibat masalah dengan tiga musketeers yang masing-masing mengajaknya duel. Ketiga musketeers tersebut adalah Athos (Vincent Cassel), Aramis (Romain Duris) dan Porthos (Pio Marmaï).


    Saat itu, ketegangan antara Protestan dan Katolik semakin meningkat. Situasi ini menyebabkan Raja Louis XIII (Louis Garrel) menyatakan perang terhadap La Rochelle, basis Protestan. Saat perang diumumkan, Athos, Porthos, dan Aramis pun telah bergabung di garis depan, sebuah rahasia dari masa lalu menghancurkan aliansi lama. D’Artagnan pun bergabung di baris depan bersama Three Musketeers, melawan dunia yang penuh tantangan dan musuh tangguh.

    D’Artagnan bersama ketiga musketeers itu kemudian membongkar rencana jahat Kardinal Richelieu (Eric Ruf) yang ingin menjebak Ratu Anne (Vicky Krieps). Saat bergabung di garis depan, D’Artagnan kembali bertemu Milady, yang mencoba merayunya. Namun, terungkap kebenaran yang mengejutkan bahwa Milady tidak lain adalah pasangan Athos.

    Lantas, apakah mereka berhasil untuk menguak rencana jahat dan menyelesaikan misinya? Film ini dapat kamu saksikan di bioskop XXI di kota kamu. Adapun film yang dibintangi Francois Civil, Vincent Cassel, Romain Duris, Pio Marmai, Eva Green, Louis Garrel, Vicky Krieps, Lyna Khoudri, Jacob Fortune-Lloyd dan Eric Ruf ini telah masuk ke dalam daftar upcoming movies. Jadi, nantikan kehadirannya di bioskop XXI di kotamu.

    (ega/ega)



    Artikel aslinya

  • Jennifer Coppen Simpan Sebagian Abu Dali Wassink di Kalung: Kamu Bagian Dariku

    Jennifer Coppen Simpan Sebagian Abu Dali Wassink di Kalung: Kamu Bagian Dariku




    Jakarta

    Hari ini, Jennifer Coppen bersama keluarga dan kerabat melarung abu Dali Wassink dan melakukan upacara paddle out di Pantai Lembeng. Sebelum dilarung, Jennifer sudah menyimpan sebagian abu kremasi Dali Wassink pada liontin kalungnya.

    Aktris bernama lengkap Jennifer Rochelle Coppen memperlihatkan liontin berbentuk tabung yang digantungkan pada kalungnya.

    Kamu adalah bagian dari diriku Dali,” tulis Jennifer Coppen dalam unggahan di Instagram Story pribadinya, dilihat pada Minggu (21/7/2024).


    “Aku akan selamanya memakai kalung ini dan membawamu kemana pun aku pergi,” sambungnya.

    Dilihat dari detikBali, Jennifer Coppen yang juga membawa serta putri kecilnya, Kamari sesekali masih menangis. Pada kesempatan itu, Jennifer Coppen juga memberikan ucapan terima kasih dan penjelasan soal kecelakaan yang menimpa Dali Wassink.

    Jennifer CoppenLiontin kalung berisi abu Dali Wassink. Foto: dok. Instagram Story Jennifer Coppen

    “Sekarang Papa Dali sudah tenang. Papa Dali nggak sakit, jangan khawatir ya,” ucap aktirs yang baru berulang tahun ke-23 itu.

    Jennifer Coppen mengungkapkan apa yang terjadi sebelum kecelakaan. Bintang film Habibie & Ainun itu membantah beberapa anggapan orang yang berspekulasi soal penyebab Dali kecelakaan.

    “Aku mau kalian tahu itu (kecelakaan akibat mabuk dan bertengkar) nggak benar,” kata Jennifer di depan semua yang ikut menyaksikan abu Dali dilarung di Pantai Lembeng, Desa Lembeng, Kelurahan Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Minggu (21/7/2024).

    Malam itu Dali hendak pulang setelah hangout bersama teman-temannya. Dali diketahui pulang usai bermain biliar bersama teman-temannya.

    “Banyak juga yang mikir kalau kita nggak posting di kiri, kanan karena kami berantem atau pisah rumah atau kami cerai. Itu nggak benar. Semuanya itu nggak benar. Aku dan Dali baik-baik saja. Di hari-hari terakhir Papa Dali pun kami bareng. Cuma memang kita nggak posting saja,” ungkapnya.

    “Mau bagaimanapun aku coba mengubah hari itu. Mungkin bisa saja aku chat Papa Dali untuk nyamperin aku supaya dia tidak kecelakaan, tetapi nggak bisa. Namanya takdir. Kalau sudah jalannya, nggak bisa kita ubah,” jelas Jennifer Coppen.

    (pus/dar)



    Artikel aslinya

  • Ear Sun Gandeng Azizah Salsha di Single Sudahlah : Okezone Celebrity

    Ear Sun Gandeng Azizah Salsha di Single Sudahlah : Okezone Celebrity


    Ear Sun Gandeng Azizah Salsha di Single Sudahlah (Foto: IG Ear Sun)

    JAKARTA – Ear Sun merilis lagu terbarunya yang berjudul Sudahlah. Peluncuran ini juga dilengkapi dengan video lirik yang sudah bisa ditonton di kanal YouTube Ear Sun.

    Lagu Sudahlah menceritakan problematika perjalanan seseorang yang beranjak dewasa dan menemukan aktualisasi diri, khususnya dalam karier. Lagu ini terinspirasi dari keresahan banyak orang dalam mencari karier yang ideal.

    Ear Sun Gandeng Azizah Salsha di Single Sudahlah
    Ear Sun Gandeng Azizah Salsha di Single Sudahlah

    Sudahlah dirilis dalam format video lirik yang pengambilannya dilakukan di tiga negara di Eropa, yaitu Swiss, Austria, dan Italia. Ear Sun menggandeng selebgram Azizah Salsha sebagai model video klip “Sudahlah” yang dikerjakan selama sepuluh hari.

    “Kami melakukan pengambilan gambar bersama Rumah Produksi Titik Sembilan dengan Azizah Salsha sebagai model video klip. Kami menghabiskan sepuluh hari di Swiss, Austria, dan Italia,” ungkap Ear Sun.

    Ear Sun menjelaskan bahwa Azizah Salsha menjadi tokoh sentral dalam video klip Sudahlah. “Ceritanya, Azizah adalah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Eropa dan sedang kesulitan mencari kerja karena persaingan yang ketat,” jelas Ear Sun.

    Ini bukan pertama kalinya Ear Sun bekerja sama dengan selebgram ternama. Sebelumnya, ia pernah merilis video klip berjudul Terserah dengan Fuji sebagai model utama.

    Beberapa destinasi wisata ternama di tiga negara tersebut menjadi latar tempat adegan-adegan dalam video klip. Salah satunya adalah pedesaan di Grindelwald hingga puncak Jungfraujoch di Swiss.

    “Dalam video klip nanti, kami juga melibatkan warga lokal Eropa, misalnya untuk peran teman-temannya Azizah saat adegan di Venesia, Italia, atau saat Azizah mendapatkan ide untuk membangun restoran Indonesia. Jadi proyek ini benar-benar kami kerjakan dengan serius, melibatkan talenta lokal dan Indonesia,” tambah Ear Sun.

    Kerjasama dengan Rumah Produksi Titik Sembilan juga bukan tanpa alasan. Ear Sun ingin mencapai storytelling yang sesuai dengan pesan lagu “Sudahlah”.

    “Ini sudah kali kelima saya bekerja sama dengan tim Titik Sembilan. Mereka ahli dalam storytelling, jadi kami tidak hanya menampilkan keindahan pemandangan, tetapi juga menyampaikan cerita tentang sulitnya mencari kerja,” ujar Ear Sun.

     



    Artikel Aslinya