Penulis: admin

  • Viral Video Terakhir Pramugari Korban Kebakaran Glodok, Teriak Minta Tolong

    Viral Video Terakhir Pramugari Korban Kebakaran Glodok, Teriak Minta Tolong



    Jakarta, Insertlive

    Ranah media sosial ramai dengan beredarnya video rekaman terakhir diduga milik pramugari yang menjadi korban kebakaran Glodok, Jakarta, pada Rabu (15/1) malam.

    Dalam video yang beredar, tampak ruangan yang ditempati sang pramugari gelap dengan asap memenuhi seluruh ruangan.

    Tampak sang pramugari terus meminta tolong pada seseorang bernama Ayib.


    “Ayib, tolong ayib. Tolong. Tolong aku. Aku mau mati. Tolong,” teriak suara sang wanita sambil batuk-batuk diduga karena menghirup asap.

    “Ayo kak. Tolong. Tolong. Aku nggak bisa keluar,” lanjutnya.

    [Gambas:Instagram]

    Dari unggahan di akun Instagram @berita_nasional_terkini, rekaman viral itu diduga dari pramugari yang merayakan ulang tahunnya di kelab malam Tiara bersama rekan-rekannya.

    Pihak keluarga sendiri mengatakan bahwa pramugari yang menginjak usia 27 tahun itu sangat ceria dan tak menyangka akan berakhir dengan insiden kebakaran hebat.

    Sementara itu, saat ini masih ada sejumlah korban yang hilang dan belum ditemukan dalam tragedi kebakaran Glodok.

    (dis/ikh)








    Artikel aslinya

  • Spesial 1 Tahun, Bertabur Bintang dan Banyak Kejutan di DMD Panggung Rezeki : Okezone Celebrity

    Spesial 1 Tahun, Bertabur Bintang dan Banyak Kejutan di DMD Panggung Rezeki : Okezone Celebrity


    Spesial 1 Tahun, Bertabur Bintang dan Banyak Kejutan di DMD Panggung Rezeki. (Foto: MNC Media)


    JAKARTA – Ajang Dangdut Mania Dadakan (DMD) Panggung Rezeki menghadirkan warna baru dan menghasilkan talenta-talenta baru bidang dangdut. Kali ini, ajang pencarian bakat ini akan merayakan anniversary spesial 1 tahun. 

    Lewat DMD Panggung Rezeki, para kontestan dapat mewujudkan mimpinya menjadi bintang dangdut dengan menaklukkan tantangan seru sekaligus mendapatkan hadiah uang tunai dalam satu malam. 

    DMD Panggung Rezeki hadir bertabur bintang dan banyak kejutan bombastis dari Tuan Takur. Irfan Hakim akan menjadi host dengan Iis Dahlia, Caren Delano, Vega Darwanti, dan Miss Denada sebagai host sultan.

    Tidak hanya itu, tiga biduan berbakat: Mayangsari Ambyar, Wina KDI, dan Vanny KSB, akan membantu Miss Denada dalam mencari peserta terbaik yang bakal jadi bintang dalam satu malam. 

    Setiap episodenya akan menyuguhkan kejutan tak terduga hingga cerita mengharukan. DMD Panggung Rezeki akan tayang di MNCTV, setiap Sabtu-Rabu, pukul 21.30 WIB.*

    (SIS)



    Artikel Aslinya

  • Mau Rasakan Suasana Imlek di Serpong, Cobalah ke Sini

    Mau Rasakan Suasana Imlek di Serpong, Cobalah ke Sini




    Jakarta

    Imlek dan pernak-perniknya telah hadir di berbagai sudut di Jakarta. Jika traveler mau merasakan yang demikian di sekitaran Serpong maka cobalah ke sini.

    Perayaan tahun baru Imlek 2025 akan jatuh pada 29 Januari 2025. Ini merupakan momen istimewa dan penuh makna yang dihiasi oleh berbagai tradisi.

    Perayaan ini juga terasa keramaiannya di berbagai wilayah termasuk di kawasan Gading Serpong. Berbagai hiasan bertema lampion berwarna merah dan kuning sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan mulai menghiasi beberapa lokasi hunian dan area street commercialnya.


    Instalasi pagoda akan menghiasi kawasan kuliner Pisa Grande, Maggiore Square dan Madison Grande.

    Hiasan bertema lampion menghiasi beberapa kawasan Gading Serpong, seperti di kawasan Pasadena Central District yang memasang hiasan Lampion sepanjang 80 meter.

    Tempatnya tepat berbatasan dengan akses jalan yang baru diresmikan awal Januari 2025, sehingga sangat mudah terlihat dari berbagai arah.

    Suasana Imlek di Gading SerpongFoto: suasana Imlek di Gading Serpong (Istimewa)

    Lampion juga menghiasi area lain seperti Madison Grande, Aniva Grande, Sorrento Square, Pisa Grande, BEZ Auto Center, dan area komersial lainnya. Pemasangan hiasan lampion ini akan berlangsung selama satu bulan, mulai 20 Januari 2025.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Gading Serpong telah menjelma menjadi area yang ramai dengan berbagai destinasi pusat kuliner dan bisnis,” kata Direktur Eksekutif Estate Management Paramount Land, Oktavianus Ekowibowo, Minggu (26/1/2025).

    “Itu karena pesatnya aksesibilitas dan konektivitas Gading Serpong yang tidak hanya menjadi destinasi di Jabodetabek tapi juga berskala nasional untuk tinggal, berbisnis, beraktivitas, dan berekreasi,” ujar dia.

    Suasana Imlek di Gading SerpongFoto: suasana Imlek di Gading Serpong (Istimewa)

    Untuk memperkuat eksistensi dan memperbanyak destinasi baru, pihaknya terus berinovasi dan kreatif dalam berbagai kegiatan. Contohnya mereka melakukan berbagai acara, seperti Street Barongsai (Pisa Grande, 24 Januari pukul 18.30 WIB, Aniva Grande, 24 Januari pukul 19.00 WIB, Maggiore Junction, 25 Januari pukul 18.30 WIB & 19.00 WIB), Wushu Performance (Pisa Grande, 28 Januari pukul 17.00 WIB), dan acara lainnya bertempat di Pasadena Central District.

    “Untuk mempererat keharmonisan dengan warga Gading Serpong, kami juga akan menggelar Festival Cap Go Meh pada 7-8 Februari 2025 yang akan diramaikan oleh atraksi budaya dan kuliner yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas,” kata dia.

    Kini masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk melihat dan menikmati perayaan Tahun Baru Imlek karena atmosfer pecinan (Chinatown) karena dapat dirasakan di Gading Serpong.

    (msl/msl)



    Artikel aslinya

  • Konser Rossa Here I Am Hadir di 3 Negara, Ratu Pop Indonesia Bocorkan Bernadya sebagai Bintang Tamu

    Konser Rossa Here I Am Hadir di 3 Negara, Ratu Pop Indonesia Bocorkan Bernadya sebagai Bintang Tamu


    Untuk tiket konser Rossa Here I Am, pihak Inspire IDN selaku promotor menjual dengan harga mulai Rp350 ribu untuk kelas Bronze hingga Diamond yang mencapai Rp3,5 juta (belum termasuk pajak dan biaya administrasi).

    Selain Indonesia, Rossa menyebut konser Here I Am bakal digelar di Axiata Arena (Bukit Jalil) Malaysia pada 14 Juni 2025 dan Singapura pada akhir 2025. Yang jelas, bintang tamunya bukan hanya Bernadya.

    “Ya, nanti ada bintang tamu lain yang akan tampil di konser Here I Am, tapi masih rahasia ya,” penyanyi kelahiran Sumedang, 9 Oktober 1978 mengakhiri. Siap-siap menyambut kejutan sang diva, ya!

     

     

     



    Artikel Asli

  • Viral Pemuda Aceh Rela Ngemis di Jalan demi Modal Nikah

    Viral Pemuda Aceh Rela Ngemis di Jalan demi Modal Nikah



    Jakarta, Insertlive

    Pemuda asal Aceh bernama Muhajir menjadi sorotan setelah potretnya dalam unggahan akun TikTok viral di media sosial.

    Dalam unggahan akun TikTok @jackcmc, tampak Muhajir yang tengah membawa kotak sumbangan mencari dana dengan mengemis untuk modal menikah.

    Muhajir yang mengenakan baju warna hijau dengan peci hitam tampak mencuri perhatian.


    Ia berkeliling di jalan-jalan dengan membawa kardus bertuliskan ‘Sumbangan Seikhlasnya Modal Nikah Bang Muhajir’.

    Dalam unggahan lain, pemuda bernama Muhajir itu juga membawa kotak kardus dengan tulisan berbeda.

    Kali ini ia menuliskan kata-kata menyentuh ‘Mohon Sumbangan ke Abang Muhajir, Sedekah Anda Tercatat di Hati Saya’ dengan harapan ada yang memberikannya bantuan.

    Aksi tersebut menuai perdebatan warganet. Banyak yang terkejut dengan sikap berani dari Muhajir demi keinginannya menikah.

    Sementara warganet lain justru menghujatnya sebagai pemuda mental pengemis.

    “Berani juga dia jadi pengemis demi nikah,” kata warganet.

    “Rela ngemis demi pinang ayang,” sambung warganet.

    “Mental pengemis ya pemuda sekarang,” sindir warganet lainnya.

    @jais6701♬ suara asli – Jack cmc

    (dis/fik)








    Artikel aslinya

  • Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi dan Terbelenggu Rindu Jadi Top Program Pilihan Penonton : Okezone Celebrity

    Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi dan Terbelenggu Rindu Jadi Top Program Pilihan Penonton : Okezone Celebrity


    Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi dan Terbelenggu Rindu jadi top program pilihan penonton. (Foto: RCTI)


    JAKARTA – Dua sinetron RCTI, Mencintaimu Sekali Lagi dan Terbelenggu Rindu menjadi top program pilihan penonton. Berdasarkan data penayangan pada 14 Januari 2025, keduanya menempati posisi teratas sebagai sinetron dengan penonton terbanyak.

    Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi berada di posisi puncak, disusul Terbelenggu Rindu. Kisah cinta seorang pemadam kebakaran dan make-up artist dengan masa lalu pelik itu ternyata sukses mencuri perhatian penonton.

    Sementara Terbelenggu Rindu berkisah tentang percintaan rumit seorang wanita yang ditinggal suami dan anak. Jalan hidup malah membawanya bertemu dengan seorang pria yang masih terkait dengan kematian suami dan anaknya.

    Kedua sinetron itu tayang di jam prime time. Sinetron Terbelenggu Rindu tayang di RCTI pukul 18.15 WIB dan Mencintaimu Sekali Lagi pukul 20.00 WIB. Kedua sinetron tersebut berhasil mengulang pencapaian yang sama mereka raih pada 3 Januari silam.

    Seperti apa kelanjutan kisah cinta Lingga (Jonas Rivanno) dan Arini (Haico van der Veken) yang pernikahannya terus saja diuji karena kehadiran sosok dari masa lalu? Bagaimana pula nasib rumah tangga Amira (Glenca Chysara) dan Biru (Lucky Perdana)?

    Saksikan Mencintaimu Sekali Lagi dan Terbelenggu Rindu setiap hari, pukul 18.15 WIB dan 20.00 WIB, hanya di RCTI.*

    (SIS)



    Artikel Aslinya

  • Cerita Gowes Soliter di Umur 60: Candi Borobudur-Imogiri-Jakarta

    Cerita Gowes Soliter di Umur 60: Candi Borobudur-Imogiri-Jakarta




    Jakarta

    Seorang kawan baik mengajak gowes dengan Komunitas Al Mukhlisun di Perumaha Griya Depok Asri, Jabar. Saya oke karena kepingin gowes melipir di sekitar Candi Borobudur di Magelang, sampai nanti keliling di seputar Imogiri, Yogyakarta.

    “Kita carter bis sampai Magelang dan Jogja (PP). Sepeda dimasukan ke dalam bis yang akan dibongkar setengah dari kapasitas tempat duduknya”. Begitu ajakannya. Menarik sekali.

    Tadinya mau pakai sepeda lipat (seli), tapi tidak jadi. Tidak juga dengan Road bike (RB), sebab saya tes posisi tas di sadel di sepedanya untuk membawa perlengkapan perjalanan, tidak nyaman dudukannya.


    Sejak beberapa kali dicoba memang hasilnya belum pernah sukses saya mengemas saddle bag untuk RB ini.

    Sedangkan bawaan saya nanti akan cukup banyak sebab perjalanan akan diawali dulu bersama dengan Komunitas Goweser tersebut di atas.

    Maka, mending dengan sepeda mountain bike (MTB) saja lebih nyaman, sebab saya mau pulang gowes soliter atau sendiri dari Jogja ke Jakarta.

    Mungkin tidak istimewa juga cerita perjalanan dengan sepeda seorang diri pada usia 61 tahun, sekitar tiga minggu lagi. Dan tidak penting juga untuk diceritakan.

    Namun yang penting adalah saya memenuhi permintaan seorang teman yang sejak beberapa bulan lalu meminta saya tuliskan pengalaman.

    Waktu itu saya dan kawan-kawan baru selesaikan perjalanan gowes dari kampus UGM di Bulaksumur- Yogyakarta ke kampus UI- Depok. Gowes ini dalam rangka HUT Mapala UI ke 60.

    Rutenya menggunakan peta GPX yang di-set menempuh jarak 660 KM, selama tiga setengah hari.

    Gowes soliterFoto: gowes di Candi Borobudur (Istimewa)

    Borobudur dan Imogiri

    Dimulailah perjalanan ini. Jumat dini hari seminggu yang lalu kami berangkat dari Perumahan Griya Asri Depok.

    Bis big bird nyaman ditumpangi. Sempat berhenti Ishoma dua kali di rest area jalan tol. Tiba di Magelang sekitar Maghrib.

    Briefing singkat dari panitia, kemudian dilanjutkan ngopi bareng mengakhiri hari yang sangat menyenangkan.

    Sehabis subuh kami mampir ke Candi Mendut yang berjarak hanya sekitar 200 meter dari hotel tempat kami menginap.

    Tiga candi, Borobudur, Mendut dan Pawon dalam satu garis lurus yang merupakan warisan budaya bangsa yang sangat dikenal di manca negara, terutama sudah tentu Candi Borobudur. Sangat amat mengagumkan.

    Gowes dari hotel ke area Candi Borobudur berjarak 2 kilometeran. Cuaca pagi nan sejuk.

    Setelah itu kami melanjutkan gowes ke Masjid Jogokariyan Jogja yang memiliki kamar untuk disewakan juga ke jamaah yang berminat.

    Jarak dari Borobudur ke Jogja 40 km-an. Diawali rute yang lumayan naik turun (rolling). Lumrah, beberapa teman keram kakinya.

    Perjalanan diselingi dengan makan durian dan makan siang di resto yang lezat, rekomendasi dari teman SMA yang sekarang bertempat tinggal di Jogja dan menjemput kami bersama bergowes ria dari Magelang ke Jogja.

    Pak T dan Pak Andang sebagai marshall atau ride captain (RC) sudah sangat mengenal jalur gowes di seputar Jogja ini.

    Esok harinya kami gowes seputar Imogiri. Suasana kental pedesaan dengan persawahan menghijau. Sungai dan lereng gunung.

    Di beberapa titik di kejauhan ada suara peluit para pelatih burung sedang melatih agar jinak burung-burung elang yang prosesnya sangat mengagumkan.

    Konon burung emprit, walet dan burung-burung kecil juga bisa dilatih. Anehnya burung-burung itu hanya bisa lulut atau menurut dalam jangka waktu tiga bulan saja, setelah itu mereka liar lagi.

    Begitu penjelasan Pak Andang yang sangat ramah dan komunikatif serta merupakan anak sulung dari Pengarang cerita yang sangat kondang di masanya yaitu SH Mintardja.

    Buah karya beliau menjadi legenda hingga kini. Sebut saja antara lain “Api di Bukit Menoreh”, “Nagasasra dan Sabukinten”, dan seterusnya.

    Masjid Jogokariyan di DIY menerapkan konsep saldo kas mesjid nol rupiah yang sangat viral. Pengelolaan masjid dan Lini-lini usahanya sangat memadai sehingga menjadi model banyak masjid lainnya.

    Masjid ini juga menjadi destinasi wisata religi yang selalu banyak dikunjungi oleh pelancong atau jemaah. Berkah bagi masyarakat sekitarnya.

    Gowes soliterFoto: gowes soliter (Istimewa)

    Gowes Soliter

    Berpisah dengan para sahabat di resto khas yang menyajikan ayam ingkung di Imogiri, lusanya saya lanjut gowes sendiri menuju Jakarta.

    Berbekal peta GPX berangkat pukul 05.30 WIB pagi saya segera meluncur ke arah Bantul menyusur selatan melewati Purworejo dan Purwokerto.

    Dari sini nanti baru mengarah ke utara menuju Tegal, Slawi sampai Cirebon, sebelum lanjut ke Jakarta melalui Pantura.

    Hari pertama berjalan baik. Bermalam di Gombong saat hampir Maghrib saya mencari penginapan di sekitar pasar Gombong, Hotel Permata. Fasilitasnya cukup bagus.

    Kamar standar ber-AC dan ada TV pula. Makan malam di restoran sate kambing enak sekali.

    Sedari siang tadi sambil gowes saya memang sudah membayangkan mau makan berlauk sate dan sop kambing. Letak resto tepat berseberangan dengan RS PKU Muhammadiyah Gombong.

    Esok hari lanjut gowes. Perlu diantisipasi melihat bentangan petanya akan melalui daerah pegunungan, sehingga rolling jalannya tidak bisa dihindari dan pasti akan menyita waktu dan tenaga.

    Target waktu pukul 15.00-an harus sudah mencari penginapan sebab pukul 15.30 ada zoom meeting yang mesti diikuti.

    Berangkat dari Gombong melewati Sumpiuh banyak berjualan dawet ireng di pinggir-pinggir jalan. Jalan terus mendaki melewati Wangon menuju Ajibarang.

    Konstruksi jalan dari beton, bukan aspal, saya rasakan lebih berat untuk menggowes. Di satu saat sebelum zuhur rantai sepeda sempat putus, untung ada bengkel motor dekat situ yang bisa bantu untuk mengganti sambungan rantai yang sudah saya bawa.

    Maka, alhamdulillah pada sore itu sesuai jam yang ditargetkan saya sampai di penginapan Citra Residence di Bumiayu.

    Hari ketiga ini saya perhitungkan akan sampai Cirebon, melewati kota-kota antara lain Slawi dan Tegal.

    Di Slawi seorang teman lama sudah Whatsapp dan juga telepon untuk ketemu di dekat tempat tinggalnya di Randualas, Slawi.

    Untung sekali pagi itu pukul 09.30-an kami bisa jumpa, setelah sekitar 3,5 jam gowes dari Bumiayu. Melihat kecepatan tersebut saya dan kedua teman di Slawi perkirakan paling cepat akan sampai Cirebon pada pukul 15.00 WIB.

    Perjalanan gowes pun berjalan baik. Medan sudah relatif rata, tidak rolling lagi. Kecepatan gowes diusahakan konsisten berkisar 20 km per jam.

    Maka pada pukul 15.00an sudah bisa masuk jalan Kanci di Cirebon. Masih semangat saya rencanakan baru di pukul 17.30-an mau cari penginapan untuk mengganti hari kemarin yang harus masuk ke hotel pada pukul 15.30, karena ada zoom meeting.

    Sama seperti halnya kota besar ternyata Cirebon macet juga di sore hari. Ada sekitar tiga puluh menitan perjalanan gowes jadi terhambat. Dan juga jadi cukup menyita tenaga.

    Syukurlah di penghujung sore hampir Maghrib bisa dicapai Plumbon, di ujung barat Cirebon. Tapi penginapan yang dicari di sepanjang jalan tidak didapat juga.

    Akhirnya ada Masjid Al Jabbar yang dibangun Pemprov Jabar yang bolehkan saya menginap di ruang lantai bawahnya. Lahan masjid ini berkisar 2,5 Ha.

    Dibangun era Gubernur Aher, sesuai penjelasan Bapak Jumadi yang bertugas membersihkan masjid dan memiliki warung di pelataran halaman masjid tersebut.

    Hari keempat pukul 05.00 pagi saya melihat cuaca masih gelap. Saya pasang lampu belakang sepeda untuk menandai dari kendaraan di Pantura yang sudah cukup ramai dan banyak pula yang ngebut. Di google maps jarak 235 km untuk sampai Jakarta. Lumayan juga.

    Berusaha konsisten mengayuh sepeda saya capai kota Indramayu sekitar pukul 09.00 kurang. Konstruksi jalan dari beton lagi, bukan aspal. Seru.

    Terik matahari tampaknya tidak bisa diajak kompromi. Panas menyengat pagi itu sangat terasa sekalipun saya sudah lebih banyak pakai sun screen untuk lebih menyekukkan kulit, Juga banyak minum air putih.

    Pemandangan masih bagus meski lebih banyak dijumpai tambak atau sawah-sawah yang belum ditanami.

    Pukul 11.00an, sekitar lima jam saya gowes dari Plembun, Cirebon, di daerah Patrol, Indramayu saya putuskan untuk berhenti bersepeda, meski belum sampai Jakarta. Maklum akan kondisi tubuh dan terik matahari yang sangat menyengat.

    Belum terasa memang gejala-gejala yang mengkhawatirkan seperti rasa pening, keram, dan sebagainya. Tapi saya mengukur diri untuk berhenti.

    Sudah berjanji kepada orang-orang rumah dan para sahabat yang tahu saya sedang gowes sendiri, untuk tidak memaksakan diri.

    Prinsip gowes adalah untuk enjoy dan kesehatan. Jika sudah tidak begitu, tidak usah diteruskan. Terlalu beresiko.

    Maka, sambil beristirahat di pertigaan Patrol menikmati makanan ketoprak, saya mengobrol dan tanya-tanya, kendaraan bis yang bisa saya tumpangi untuk mencapai Jakarta.

    Bisa gunakan bis “Karawang Indah” pada pukul 11.30 untuk mencapai Cikarang, atau bis antar kota yang lain ke Cileungsi.

    Saya pilih yang ke Cileungsi dengan harapan dari situ saya bisa koneksi lagi ke arah Terminal Kampung Rambutan. Ternyata pilihan ini relatif lebih tepat.

    Pukul 14.00an saya sampai di Kampung Rambutan dan gowes lagi ke arah Jakarta Pusat sekitar satu jam lagi untuk mencapai tempat tinggal.

    Home sweet home. Alhamdulillah sekitar 430 Km, ditempuh gowes soliter dalam waktu tiga setengah hari.

    (msl/msl)



    Artikel aslinya

  • Green Day Sindir Elon Musk, Ganti Lirik American Idiot saat Konser di Afrika Selatan

    Green Day Sindir Elon Musk, Ganti Lirik American Idiot saat Konser di Afrika Selatan


    Pada hari yang sama, dalam sebuah parade setelah pelantikan Donald Trump, Elon Musk menyampaikan pidato yang disertai dengan tiga gerakan tangan yang sangat kontroversial. Gerakan tersebut mirip dengan salam Nazi yang digunakan oleh anggota Partai Nazi untuk menunjukkan kesetiaan kepada Adolf Hitler.

    Salam Nazi, atau dikenal juga sebagai “salam Romawi”, umumnya diasosiasikan dengan fasisme, dan tidak ditemukan dalam teks sejarah atau seni dari periode Romawi.

    Elon Musk melakukan gerakan tersebut tiga kali, termasuk sekali dengan membelakangi kerumunan. Tindakannya menuai kritik tajam, terutama mengingat dukungannya terhadap partai politik sayap kanan di Jerman, di mana bintang utamanya telah dua kali dihukum karena menggunakan slogan Nazi dalam acara politik.

    Dalam pidatonya, Elon Musk mengatakan kepada kerumunan di sekitarnya, “Saya ingin memberikan hati saya kepada Anda.” Ia berbicara sambil menyentuh dadanya dan melakukan gerakan tangan lurus dengan telapak tangan menghadap ke bawah.

    Meskipun begitu, terdapat perbedaan kecil dalam gerakannya, dibandingkan dengan salam terkenal yang dipopulerkan oleh Benito Mussolini dan kemudian diadopsi oleh Partai Nazi Hitler dengan banyak kesamaan mencolok.

     



    Artikel Asli

  • Emak-emak Santai Senam Aerobik di Jembatan, Ulahnya Bikin Geleng-geleng Kepala

    Emak-emak Santai Senam Aerobik di Jembatan, Ulahnya Bikin Geleng-geleng Kepala



    Jakarta, Insertlive

    Media sosial ramai membahas video emak-emak asyik senam aerobik di sebuah jembatan di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di media sosial.

    Dari video yang beredar luas di unggahan akun @magelang_raya, aksi mereka tersebut berlokasi persis di atas jembatan Srandakan Lama yang menghubungkan Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul dengan Kecamatan Galur, serta Kabupaten Kulon Progo.

    Emak-emak berseragam biru dan hitam itu tampak rapi berbaris di salah satu sisi jalan di mana pengeras suara portable di letakkan di sisi jalan.


    Mereka tampak antusias mengikuti gerakan dari sang instruktur. Aksi emak-emak ini menuai hujatan.

    Warganet mengatakan bahwa aksi emak-emak senam aerobik ini menganggu aktivitas berkendara masyarakat.

    “Keren sama semangatnya, tapi sayang tempatnya kurang pas,” komentar akun @pur****.

    “Kok ora umum alias bombongan,” sambung akun @pan***.

    “Iya sih untuk umum, tapi gak juga senam disitu ibu-ibu,” timpal @han***.

    Diketahui, senam aerobik adalah gerakan yang dilakukan beriringan dengan irama musik dalam waktu tertentu.

    Biasanya, senam aerobik ini dikenal pula dengan istilah kardio.

    Aerobik berasal dari kata aero yang diartikan oksigen sehingga dalam pengertiannya, senam aerobik ini senam yang menggunakan oksigen.

    Senam ini bisa dilakukan sendiri maupun beramai-ramai agar membangkitkan semangat.

    (dis/fik)




    Tonton juga video berikut:






    Artikel aslinya

  • Penampilan Kenriz Bawakan ‘Halu’ di Final Showcase 1 Indonesian Idol Season XIII : Okezone Video

    Penampilan Kenriz Bawakan ‘Halu’ di Final Showcase 1 Indonesian Idol Season XIII : Okezone Video


    Kontestan Kenriz membawakan lagu ‘Halu’ (Feby Putri), pada Final Showcase 1 Indonesian Idol Season XIII. 

     

    (fru)



    Follow Berita Selebriticlub di Google News

    Follow WhatsApp Channel Selebriticlub untuk update berita terbaru setiap hari

    Follow



    Artikel Aslinya