Penulis: admin

  • Viral Video Keluarga Pejabat Nepal Asyik Flexing

    Viral Video Keluarga Pejabat Nepal Asyik Flexing



    Jakarta, Insertlive

    Aksi demonstran di Nepal disebutkan memanas setelah tersebarnya video-video anak pejabat pemerintah Nepal yang kerap memamerkan kemewahan di media sosial.

    Sebelum kerusuhan dimulai pada Senin (8/9) kemarin, media sosial ramai dengan beredarnya video-video anak pejabat di Nepal dengan tagar #PoliticiansNepoBabyNepal, #NepoKids, dan #NepoBaby.

    Dalam video viral tersebut, tampak anak para pejabat itu memamerkan jam mewah, tas mewah, hingga kehidupan yang bergelimang harta.


    Hal ini dinilai kontras mengingat kondisi rakyat di Nepal jauh dari kata mewah bahkan cenderung hidup serba kekurangan.

    “Anak-anak politisi ini tahu persis dari mana kemewahan dan uang orang tua mereka berasal. Ya, uang mereka berasal dari pajak yang kita bayarkan. Kita berjuang dan mereka hanya hidup menghamburkan uang,” kata seorang warganet.

    “Mulai mendata akun-akun media sosial dan arsipkan konten kemewahan mereka untuk dimintai pertanggungjawaban demi mencegah mereka menghapus bukti,” kata yang lain.

    Diketahui, kerusuhan di Nepal menjadi sorotan dunia setelah beredarnya video para demonstran yang membakar gedung pemerintahan hingga rumah pejabat.

    Tak hanya itu, beredar pula video Menteri Keuangan Paudel yang diarak demonstran, ditelanjangi, hingga diceburkan ke sungai.

    (dis/fik)






    Artikel aslinya

  • Eza Gionino hingga Adinda Azani Siap Menyapa Penggemar dalam Dahsyatnya Meet and Greet Dusta di Balik Cinta di Serpong : Okezone Celebrity

    Eza Gionino hingga Adinda Azani Siap Menyapa Penggemar dalam Dahsyatnya Meet and Greet Dusta di Balik Cinta di Serpong : Okezone Celebrity


    Meet and Greet


    JAKARTA – RCTI sukses menghadirkan banyak sinetron Layar Drama Indonesia yang mencuri perhatian dan digandrungi masyarakat Indonesia. Kini RCTI akan memanjakan para penggemarnya dengan mengadakan Meet & Greet Sinetron RCTI dengan menghadirkan para pemain sinetron secara langsung ke tengah-tengah masyarakat. Kali ini para pemain sinetron Dusta di Balik Cinta akan hadir pada hari Sabtu, 20 September 2025 mulai dari jam 3 sore di Festival Kuliner Serpong, Parkir Timur, Summarecon Mall Serpong.

    Gading Serpong akan diramaikan oleh Adinda Azani (Kirana), Eza Gionino (Dewa) dan Irsyadillah (Darius) dari sinetron Dusta di Balik Cinta. Akan ada banyak keseruan bersama para pemain sinetron Dusta di Balik Cinta mulai dari chit chat, foto bareng artis, games berhadiah, games family 100, dance challenge dan Tiktok Challenge.

    Tak hanya itu, akan ada juga special performance dari alumni Indonesian Idol yaitu Novia Bahmid, serta performance dari animasi Upin & Ipin dan animasi Entong yang akan semakin menambah kemeriahannya. Dapatkan juga doorpriz menarik dari RCTI!

    Ikuti keseruan serta kemeriahan Dahsyatnya Meet & Greet Dusta di Balik Cinta, hari Sabtu, 30 September 2025 pukul 15.00 WIB secara langsung di Festival Kuliner Serpong, Parkir Timur, Summarecon Mall Serpong, Jl. Boulevard Raya Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Untuk warga Gading Serpong dan sekitarnya, jangan sampai ketinggalan ya! Acara ini gratis tanpa biaya apapun!

    Saksikan terus Layar Drama RCTI Dusta di Balik Cinta setiap hari hanya di kanal digital RCTI 28 UHF untuk pemirsa Jabodetabek. Untuk kenyamanan menonton gunakan STB/TV digital dan arahkan antena ke pemancar RCTI. Jika mengalami gangguan, hubungi Layanan Solusi Digital RCTI melalui chat ke nomor WhatsApp 08569003900.

    (kha)



    Artikel Aslinya

  • Anak Turis Digigit Monyet di Ubud, Ibunya Bayar Suntikan Rabies Rp 69 Juta

    Anak Turis Digigit Monyet di Ubud, Ibunya Bayar Suntikan Rabies Rp 69 Juta




    Ubud

    Seorang ibu dari Sydney menceritakan pengalaman liburannya di Ubud, Bali. Sebagai turis ia ingin senang-senang, tapi malah bersedih karena monyet.

    Flavia McDonald, suaminya, dan putri mereka yang berusia 12 tahun, Lorena, terbang ke Pulau Dewata pada Hari Ayah sebagai kejutan liburan dadakan bagi keluarga.

    “Putri saya punya ide untuk mencari sinar matahari setelah hujan lebat di Sydney sebagai kejutan untuk ayahnya di Hari Ayah,” ujar Flavia McDonald kepada news.com.au.


    Pada 5 September, Lorena memberikan kejutan itu pada ayahnya. Mereka berangkat keesokan harinya dengan harapan sinar matahari yang terang sebagai teman liburan.

    Sayangnya, cuaca tidak mendukung. Sudah terlanjur ada di sana, sang ibu putar otak untuk membuat liburan tetap lancar. Menginap di Seminyak, mereka memutuskan untuk bertolak ke Ubud karena ramalan cuaca mengatakan hanya ada sedikit hujan di sana.

    “Jadi kami memutuskan untuk menghabiskan setengah hari di Ubud pada hari Rabu dan dengan prakiraan badai di sore hari, kami pikir kami akan menghabiskan waktu satu setengah jam di pagi hari di taman dan kami bisa kembali ke Seminyak pukul 12 siang,” katanya.

    Tempat yang menjadi pilihan mereka adalah Monkey Forest Ubud Bali. Mereka tidak menyangka bahwa kawasan wisata itu akan ramai oleh turis.

    Setelah menerima semua informasi tentang cara aman berada di sekitar monyet-monyet liar, Ibu McDonald memastikan keluarganya tidak membawa tas terbuka, kacamata hitam, atau topi yang bisa mereka ambil.

    “Kami berjalan-jalan sekitar 40 menit, dan di salah satu area taman terdapat amfiteater tempat orang-orang bisa duduk,” jelasnya.

    Tanpa khawatir, mereka beristirahat sambil melihat monyet-monyet berkeliaran. Tiba-tiba saha, seekor monyet melompat ke bahu suaminya. Dalam hitungan detik, monyet itu pindah ke bahu Lorena, sang puteri.

    “Dia ketakutan, kami tidak boleh bergerak tiba-tiba. Jadi si monyet mulai menarik-narik bajunya, sakunya dan badannya. Ketika saya berusha untuk mengusirnya, si monyet menggigit leher Lorena,” kenangnya.

    “Saya ketakutan tetapi ingin tetap tenang agar dia tidak panik dan memperburuk keadaan,” katanya.

    Meskipun ramai dengan pengunjung, namun tak ada karyawan atau staf yang berada di sana untuk membantu mereka.

    Si anak begitu terkejut, sampai tidak merasa sakit di bekas gigita itu. Namun si ibu melihat ada darah segar yang keluar dari sana.

    Ia segera membawa anaknya ke tempat pertolongan pertama. Staf Forest Ubud menepis kekhawatiran akan rabies dan menyebut monyet-monyet itu bersih.

    Alih-alih menyarankannya pergi ke pusat medis, putri Ibu McDonald dimandikan dengan air dan sabun yang menurut staf sudah cukup.

    “Mereka terus mengatakan kita tidak perlu khawatir,” katanya.

    Tak mau tinggal diam, dia segera membawa anaknya ke sebuah klinik. Di sana sang puteri diberi suntikan rabies.

    Belum selesai dengan pikiran yang campur aduk tentang rabies, Ibu McDonalds dibuat kaget dengan tagihan medis yang diterimanya.

    “Lalu saya terkejut lagi ketika menerima tagihan medis sebesar 69 juta Rupiah (atau setara dengan USD 4.165,69).”

    Meskipun pasangan itu memiliki asuransi perjalanan, situasi darurat membuat dana tidak akan cair selama beberapa hari, sehingga Ibu McDonald harus menggunakan dana pribadi mereka sendiri untuk membayar biaya vaksin saat itu juga.

    “Sungguh konyol,” katanya tentang suntikan rabies.

    Satu suntikan di bagian atas gigitan, satu di bagian bawah gigitan, satu di lengan, dan satu di kaki.

    Jadi ada dua vaksin, dan keduanya terkait rabies… dan dia juga minum obat untuk infeksi virus herpes B, jadi enam tablet sehari selama dua minggu.

    (bnl/wsw)



    Artikel aslinya

  • Lirik Lagu Romantic Homicide D4vd Dikaitkan Tragedi Celeste Rivas: Di Lubuk Hatiku, Kamu S…

    Lirik Lagu Romantic Homicide D4vd Dikaitkan Tragedi Celeste Rivas: Di Lubuk Hatiku, Kamu S…



    Lirik Lagu Romantic Homicide D4vd Dikaitkan Tragedi Celeste Rivas: Di Lubuk Hatiku, Kamu S…



    Artikel Asli

  • Menteri Nepal dan Keluarga Dievakuasi Pakai Heli demi Hindari Amukan Massa

    Menteri Nepal dan Keluarga Dievakuasi Pakai Heli demi Hindari Amukan Massa



    Jakarta, Insertlive

    Pemandangan demonstrasi rusuh di Nepal masih menjadi perbincangan hangat publik. Salah satu video viral memperlihatkan sejumlah menteri di Nepal dengan keluarganya dievakuasi menggunakan helikopter.

    Tampak sebuah helikopter militer mengevakuasi enam orang dari sebuah kompleks perumahan menteri di kawasan Kathmandu.

    Heli tersebut tampak berada di atas kompleks perumahan karena tidak ada helipad yang tersedia. Proses evakuasi pun dilakukan dengan cara menggantung di tali.


    Video viral lain memperlihatkan ada helikopter Angkatan Darat Nepal mengevakuasi beberapa pejabat dari hotel dengan menggunakan jaring untuk barang.

    Proses evakuasi itu memperlihatkan gumpalan asap hitam yang membumbung di angkasa. Hal ini menjadi sorotan mengingat para demonstran di Nepal turun ke jalan menyerang dan membakar rumah para pejabat.

    Bahkan, ada yang menyerang dan menganiaya menteri seperti Menteri Keuangan sekaligus Wakil Perdana Menteri Bishnu Paudel.

    Adapun rumah pejabat yang rusak antara lain Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Prithvi Subba Gurung, Gubernur Bank Sentral Rastra Nepal Biswo Paudel, dan mantan Menteri Dalam Negeri Ramesh Lekhak.

    Selain itu, para demonstran juga menggeruduk rumah Menteri Luar Negeri Arzu Rana Deuba dan suami.

    Massa yang mengamuk mengggeruduk rumah Deuba kemudian menendang dan memukul perempuan 63 tahun itu hingga wajahnya berdarah.

    Diketahui, kerusuhan di Nepal menjadi sorotan dunia setelah beredarnya video para demonstran yang membakar gedung pemerintahan hingga rumah pejabat.

    Tak hanya itu, beredar pula video Menteri Keuangan Paudel yang diarak demonstran, ditelanjangi, hingga diceburkan ke sungai.

    (dis/fik)






    Artikel aslinya

  • Sara Wijayanto Terkena Serangan Fisik saat Menelusuri Keangkeran Hotel di Bali : Okezone Celebrity

    Sara Wijayanto Terkena Serangan Fisik saat Menelusuri Keangkeran Hotel di Bali : Okezone Celebrity


    Penelusuran hotel terbengkalai di Bali (Foto: DMS+)


    JAKARTA – Sara Wijayanto terkena serangan fisik saat melakukan penelusuran hotel terbengkalai di Bali.

    Dalam Diary Misteri Sara, serangan fisik itu juga sempat dialami host lain. Sara atau yang akrab disapa nyai merasakan sakit di lambungnya, Mas Wisnu pada bagian tangan, Bunda Ana di leher, Kakak Day di perut, dan Mongol di kakinya. 

    Sejak menginjakkan kaki di hotel terbengkalai tersebut, Nyai sudah merasakan adanya energi yang tidak ramah. Bahkan sejak awal penelusuran, para host seolah dibuat terpencar oleh entitas-entitas yang ada di sana. 

    Nyai juga merasakan bahwa sosok-sosok di hotel tersebut menyerang para host secara berkelompok, seakan bekerja sama untuk membuat mereka tidak fokus, terpecah, dan akhirnya berusaha mengincar kelemahan masing-masing. 

    Beruntung, para host tetap saling menjaga satu sama lain sehingga serangan tersebut tidak berhasil mendapatkan apa yang diinginkan oleh sosok-sosok itu. 

    Nyai pun kembali mengingatkan pentingnya untuk selalu fokus dan saling melindungi agar energi yang ada di hotel tersebut tidak lagi mengganggu para host maupun kru yang hadir di sana. 

     

    (kha)



    Artikel Aslinya

  • Aksi Nekat 2 Pendaki Turun ke Kawah Gunung Slamet Viral, Berujung Panen Hujatan

    Aksi Nekat 2 Pendaki Turun ke Kawah Gunung Slamet Viral, Berujung Panen Hujatan


    Banyumas

    Aksi nekat dua pendaki yang turun sampai ke kawah gunung Slamet terekam kamera. Video mereka pun viral di media sosial dan panen hujatan.

    Potongan video yang memperlihatkan dua orang pendaki turun ke kawah Gunung Slamet viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak dua pendaki terlihat tengah santai di antara kawah gunung berapi di Jawa Tengah itu.

    Video tersebut viral setelah diunggah akun Instagram @penikmathutannusantara. Video yang diunggah beberapa jam lalu itu pun ramai disorot warganet.


    “Nekad banget!!! 2 Orang Terlihat Melewati batas Pendakian Gunung Slamet Turun sampai Kawah, terlihat mereka sedang asik foto”. Selain membahayakan diri sendiri juga menyusahin orang lain, Tetap Patuhi SOP pendakian gunung Slamet Jaga keselamatan Masing-masing

    Tidak untuk ditiru!!!

    Menurut Sumber vidio di Gunung Slamet 6 September 2025,” tulis akun tersebut seperti dikutip, Jumat (19/9).

    Tentu saja aksi nekat kedua pendaki itu berujung dengan panen hujatan dari netizen. Mayoritas dari mereka mempertanyakan ke mana perginya otak kedua pendaki tersebut.

    “Uteke ketinggalan nang tenda kayane,” tulis @nanda*****.

    “Kalau naik gunung jangan lupa otaknya dibawa,” balas @.rizal****a

    “Bikin susah tim sar aja klo terjadi apa2” imbuh @tendi_a*****us.

    “Lanjutkan nak, krn itu tutorial mendekatkan diri pd Tuhan Yang Maha Esa…” sindir @jkr******n8.

    “Blaklist ajah yang kaya gtu mah, nggak mikirin org tua di rmh nungguin anknya pulang,” komentar @ba********ng.

    Pengelola Basecamp Gunung Slamet Buka Suara

    Pengelola basecamp pendakian Gunung Slamet via Bambangan, Saiful Amri membenarkan insiden tersebut. Ia memastikan lokasi dalam video itu ini di Puncak Gunung Slamet.

    “Iya itu dipastikan di Gunung Slamet. Tapi masih didalami teman-teman basecamp lingkar Slamet,” terangnya.

    Menurut Saiful, kedua pendaki tersebut sudah melanggar batas aturan aman pendakian Gunung Slamet. Sebab sampai saat ini statusnya masih waspada level II.

    “Secara aturan sudah melanggar batas aman, yang memang area berbahaya. Selama pihak pos pemantauan belum menurunkan aktivitas dari waspada,” jelasnya.

    Saiful menerangkan, untuk mencapai lokasi kawah ada berbagai jalur. Tapi tidak bisa diakses melalui jalur pendakian wilayah Kabupaten Purbalingga.

    “Harus jalan 2-3 jam dulu baru sampai lokasi titik kawah. Kalau mau ke kawah bisa lewat jalur Guci Permadi, jalur Gupala, jalur Kompak Guci, jalur Sawangan dan Baturaden,” ungkapnya.

    Selama ini, belum pernah ada pendaki yang nekat sampai turun ke kawah. Saiful menambahkan, jika sudah teridentifikasi, kedua pendaki itu bisa mendapat sanksi.

    “Sementara baru ada (pendaki ke kawah), untuk sanksi sedang dikoordinasikan dengan pimpinan,” pungkasnya.

    ———-

    Artikel ini telah naik di detikJateng.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Proses Evakuasi Pendaki Asal Bekasi yang Tewas Terjatuh di Gunung Slamet
    [Gambas:Video 20detik]
    (wsw/wsw)






    Artikel aslinya

  • Lirik Lagu Berita Kehilangan dari .Feast Featuring Rayssa Dynta

    Lirik Lagu Berita Kehilangan dari .Feast Featuring Rayssa Dynta


    SelebritiClub.com, Jakarta Badanku terkujur kaku, bentuk malang melintang

    Tertutup mataku namun cahaya semakin terang

    Jiwaku mengambang tinggi terus melayang-layang

    Nyawaku dirampas namun kita yang jaya perang

     

    Biarkan aku pergi dengan tenang

    Bunda, kali ini saja jangan menangisi jasadku

    Namaku abadi

    Kebencian takkan pernah menang karena

     

    Beberapa orang memaafkan

    Beberapa yang lain yang membawa

    Berita kehilangan melalui

    Perbuatan, perkataan menyakitkan

     

    Jika ini memang caranya

    Menggenapkan namamu yang kuberikan

    Sama seperti artinya

    Saat kau berkorban, menyadarkan

    Sayang, kau telah menjadi abadi

    Di hati, di sejarah kami

    Dan kurelakan hari ini, besok, lusa

    Atau lain kali, karena

     

    Beberapa orang memaafkan

    Beberapa yang lain yang membawa

    Berita kehilangan melalui

    Perbuatan, perkataan menyakitkan

    Beberapa orang memaafkan

    Beberapa yang lain yang membawa

    Berita kehilangan melalui

    Perbuatan, perkataan menyakitkan

     

    Takkan ada kedamaian di hidupmu

    Takkan ada ketenteraman di kamarmu

    Takkan ada keberlanjutan namamu

    Takkan ada kedamaian di surgamu

     

    Di dalam hidup ada saat untuk berhati-hati

    Di dalam hidup ada saat untuk berhati-hati

    Di dalam hidup ada saat untuk berhati-hati

    Di dalam hidup ada saat untuk berhati-hati

    Di dalam hidup ada saat untuk berhati-hati

     

    Artis:  .Feast Featuring Rayssa Dynta

    Rilis: 2018

    Album: Beberapa Orang Memaafkan

    Komposer: Baskara Putra

    Lirik: Baskara Putra



    Artikel Asli

  • Identitas Pelaku Pembunuhan Sekeluarga Terkuak oleh ‘Kambing Hitam’

    Identitas Pelaku Pembunuhan Sekeluarga Terkuak oleh ‘Kambing Hitam’



    Jakarta, Insertlive

    Terungkap fakta baru dari kasus tragis yang terjadi di Indramayu. Identitas pelaku pembunuh satu keluarga di Indramayu akhirnya terungkap.

    Pelaku diungkap oleh seorang saksi bernama Evan Bagus Pratama yang sengaja dikambinghitamkan oleh dua pelaku yaitu Ririn Rifanto (35) dan Prio Bagus Setiawan (29). Evan dikambinghitamkan untuk menutupi aksi Ririn dan Prio yang sudah membunuh Budi Awaludin (45), Sachroni (78), Euis Juwita Sari (43), RK (7), dan B (8 bulan).

    Ririn dan Prio memfitnah Evan dengan cara memarkirkan mobil Toyota Corolla milik keluarga Budi di depan rumah Evan. Atas tindakan itu, Ririn dan Prio berharap polisi akan menangkap Evan.


    Namun saat Evan tahu soal kabar kematian keluarga Budi, ia langsung melaporkan kasus penggadaian mobil Budi yang dilakukan oleh Ririn ke Polres Indramayu. Atas hal tersebut, polisi pun berhasil mengidentifikasi pelaku pembunuhan Budi dan keluarganya.

    “Mobil Toyota Corolla yang sebelumnya dikuasai tersangka dikembalikan dengan cara diparkirkan di sekitar rumah Evan agar seolah-olah asumsi masyarakat pelaku pembunuhan adalah Evan,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan.

    “Pada sekira pukul 10.00 WIB, Tersangka R menghubungi Evan menggunakan handphone milik BA untuk menggadaikan mobil pikap warna putih,” lanjutnya.

    Ririn dan Prio juga menguasai harta korban. Mereka mengambil mobil, menggadaikan mobil pikap, mengambil uang tunai Rp7 juta dan membawa perhiasan anak korban. Prio berperan menjual emas hasil rampasannya.

    (agn/fik)




    Tonton juga video berikut:






    Artikel aslinya

  • Gugat Reza Gladys Rp114 Miliar, Nikita Mirzani: Gue Udah Rugi Banyak : Okezone Celebrity

    Gugat Reza Gladys Rp114 Miliar, Nikita Mirzani: Gue Udah Rugi Banyak : Okezone Celebrity


    Nikita Mirzani


    JAKARTA – Nikita Mirzani buka suara soal gugatan wanprestasi yang dilayangkan kepada Reza Gladys di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. 

    Dengan nada nyeleneh, ibu tiga anak itu justru menduga nilai tersebut masih terbilang kecil bagi seorang Reza Gladys. 

    “Terlalu kecil ya? Gua tambahin dah, Rp500 M,” ucap Nikita Mirzani di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (18/9/2025). 

    Nikita lalu menegaskan alasannya kembali melayangkan gugatan wanprestasi kepada sang rival. Dia mengaku sudah menelan banyak kerugian setelah dilaporkan terkait dugaan pemerasan dan pengancaman serta tindak pidana pencucian uang (TPPU). 



    Artikel Aslinya