Penulis: admin

  • Fadlan Muhammad dan Lyra Virna Idap Autoimun, Berjuang Sembuh Bersama

    Fadlan Muhammad dan Lyra Virna Idap Autoimun, Berjuang Sembuh Bersama




    Jakarta

    Presenter Fadlan Muhammad beberapa bulan lalu terlihat dirawat di rumah sakit dan terlihat semakin kurus. Kondisinya itu bikin khawatir dan banyak yang bertanya soal kondisi kesehatannya

    Kembaran presenter Akhmad Fadli itu membenarkan berat badannya turun cukup banyak. Namun, Fadlan mengatakan kondisi kesehatannya makin baik.

    “Kalau dari awalnya itu 90 kilogram akhirnya sampai 74 kilogram, sekarang 76 (beratnya) rata-rata. Alhamdulillah mulai membaik sedikit demi sedikit, cuma memang masih di autoimunnya,” kata Fadlan Muhammad di studio 41, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2024).


    Ayah enam anak itu menceritakan, kemarin sempat dibawa ke rumah sakit karena ternyata dirinya mengidap batu empedu. Batu empedu itu bahkan sudah meracuni tubuhnya hingga seluruh badan menguning. Keracunan itu terjadi karena penyumbatan batu empedu tersebut.

    “Kalau kemarin sudah selesai yang itu (batu empedu). Saya sendiri yang nggak tahu kalau saya punya batu empedu,” tuturnya.


    Saat ini, Fadlan Muhammad masih bolak-balik Malaysia untuk mengobati autoimunnya. Dia dan istri, Lyra Virna, juga berobat karena mengidap penyakit yang sama.

    “Ya alhamdulillah masih menjalankan… karena kan autoimun masih membutuhkan obat yang memang rutin. Terus juga antar istri sekalian kalau kita berobat di Malaysia. Mbak Lyra kena autoimun juga. Bareng-barenglah merawat autoimun bersama,” aku Fadlan Muhammad.

    Fadlan menceritakan adakalanya autoimun rheumatoid arthritis yang diidapnya kambuh. Presenter berusia 47 tahun itu mengalami nyeri pada sendi-sendinya.

    “Jadi semua sendi sakit, terutama sendi-sendi yang di kaki, leher, ya terus pergelangan, sendi peluru dan lain-lain itu sakit,” kata Fadlan.

    (pus/dar)



    Artikel aslinya

  • Syifa Hadju Bikin Terpana Foto di Jalanan New York

    Syifa Hadju Bikin Terpana Foto di Jalanan New York



    Syifa Hadju Bikin Terpana Foto di Jalanan New York



    Artikel aslinya

  • Tissa Biani Belum Siap Berhijab karena Hal Ini

    Tissa Biani Belum Siap Berhijab karena Hal Ini




    Jakarta

    Artis Tissa Biani terlihat suka datang ke kajian keagamaan. Penampilan bintang film Agak Laen itu saat berhijab membuat orang lain pangling.

    Namun, Tissa mengaku belum siap menutup penampilan dirinya. Ia mengungkapkan faktor terkait hal tersebut.

    “Kalau ditanya keinginan sih sudah lama, cuma maksudnya memang belum siap saja sih, belum siap ke arah sana, minta doanya saja semoga diberikan kesiapan,” ujarnya saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan pada 8 September 2024.


    “Ya pastinya itu urusan aku sama yang di atas. Jadi menurut aku kalau misalnya siap ya itu kehendak Allah saja sih ngasih hidayah,” sambungnya.

    Kekasih Dul Jaelani itu juga masih mempertimbangkan pekerjaan. Meski begitu, ia memohon doa agar segera bisa berhijab.


    “Salah satunya mungkin itu ya. Masih banyak beberapa hal yang memang aku harus belum pakai hijab. Tapi kita nggak tahu ke depannya akan memberikan jalan dan takdir kayak gimana. Ya, minta doanya saja semoga di arahkan ke arah yang baik,” tuturnya.

    Tissa Biani menyatakan memang pakai hijab saat kajian saja. Ia balik lagi menekankan menyerahkan apa pun kepada Tuhan terkait jalan hidup.

    “Kalau referensi belum, masih ikut kajian saja kalau pakai hijabnya. Belum coba-coba sampai terlalu dalam. Itu nanti urusan aku sama yang di atas saja soal hijab,” katanya.

    (mau/pus)



    Artikel aslinya

  • Saksi Ahli Pidana Ungkap Pasal yang Tepat Untuk Yudha Arfandi dalam Kasus Dante

    Saksi Ahli Pidana Ungkap Pasal yang Tepat Untuk Yudha Arfandi dalam Kasus Dante




    Jakarta

    Sidang kematian anak artis Tamara Tyasmara dan DJ Angger Dimas, Dante, kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Dalam sidang kali ini beragendakan keterangan saksi dari terdakwa Yudha Arfandi dengan menghadirkan ahli telematika (Abimanyu), ahli hukum acara pidana dan hukum pidana (Djisman Samosir dosen Unpar Bandung), dan ahli CCTV dari Kemkominfo.

    Terpantau Angger Dimas dan Tamara Tyasmara tak hadir. Hanya saja pihak keluarga mereka yang memantau persidangan.

    “Berhalangan hadir, minta doanya ya,” kata salah satu anggota keluarga Tamara, Kamis (12/9/2024).


    Dalam sidang itu, ahli hukum pidana Djisman Samosir memberikan pendapat di muka sidang. Ia berpendapat pasal yang didakwakan kepada Yudha 338 dan 340 terkait pasal pembunuhan berencana dinilai tidak tepat.

    “Saya tidak mengatakan terdakwa bersalah atau tidak bersalah. Saya hanya menyoroti pasal yang didakwakan itu 338, 340, 76 c Undang-Undang Perlindungan Anak dan 80 ayat. Pasal 338 itu pembunuhan biasa tanpa pemberatan, apa itu pembunuh yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain dengan sengaja apa itu sengaja mengetahui dan menghendaki perbuatan itu. Mengetahui akibatnya apa,” katanya.


    “Persoalannya, dibuktikan itu, sengaja nggak dia membunuh, dengan cara apa siapa yang melihat itu 338. Kemudian 340 itu pembunuhan berencana, harus ada tenggang waktu dia harus merencanakan seperti apa. Sepanjang tidak memenuhi tidak boleh menerapkan pasal itu. Tapi pasal peradilan anak boleh dilihat rumusan kalau di situ menyuruh melakukan, siapa yang disuruh. Siapa yang menyuruh harusnya ada pasal lain, tidak memenuhi menyuruh siapa yang melakukan, siapa yang menyuruh tidak ada, menggunakan pasal itu harus berhati-hati, pasalnya tidak bisa dipakai,” tambahnya.

    Djisman menilai pasal yang tepat dikenakan kepada Yudha adalah kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal. Diketahui saat itu Dante sedang berenang dan dibenamkan kepalanya di air beberapa kali.

    “Pasal 359, karena kurang hati-hati, karena kelalaian yang mengakibatkan matinya orang lain. Jadi menurut saya, sebaiknya pasal itu (338 dan 340) diganti karena tidak sesuai. 359 iya itu, that’s good,” pungkasnya.

    (fbr/mau)



    Artikel aslinya

  • Cegah Overstay, Jepang Wajibkan Turis Bebas Visa Buat Laporan

    Cegah Overstay, Jepang Wajibkan Turis Bebas Visa Buat Laporan




    Tokyo

    Pemerintah Jepang berencana untuk memperkenalkan sistem penyaringan khusus turis bebas visa. Turis Indonesia jangan sampai salah nih.

    Dilansir dari The Strait Times pada Rabu (4/9/2024), sistem itu diberlakukan untuk mengurangi jumlah pengunjung yang tetap berada di negara tersebut melebihi masa tinggal yang sah atau overstay.

    Pengunjung biasanya diizinkan untuk tinggal di Jepang selama antara 14 dan 90 hari, tergantung pada paspor mereka.


    Nama sementara untuk sistem tersebut adalah Jesta, yang dimodelkan berdasarkan Sistem Elektronik untuk Otorisasi Perjalanan (Esta) yang dibuat oleh AS untuk tujuan kontra-terorisme.

    Pemerintah Jepang bermaksud untuk memperkenalkan sistem tersebut pada tahun 2030, dan akan berlaku bagi pengunjung yang bepergian dari negara-negara bebas visa.

    Pengunjung akan diminta untuk menyatakan informasi seperti tujuan masuk dan tujuan yang dituju secara daring, sebelum bepergian ke Jepang. Jika seorang pengunjung ditandai oleh sistem karena berisiko melebihi batas waktu secara ilegal, ia akan diminta untuk memperoleh visa reguler.

    Saat ini, pengunjung dari 71 negara dan kawasan tidak memerlukan visa untuk bepergian ke Jepang. Negara-negara tersebut termasuk Singapura, Malaysia, Indonesia, Australia, dan New Zealand.

    Pada bulan Juli, Organisasi Pariwisata Nasional Jepang mengatakan bahwa sekitar 17,78 juta wisatawan mengunjungi Jepang pada paruh pertama tahun 2024. Jumlah pengunjung pada bulan Juni saja mencapai 3,1 juta, melampaui angka 3 juta selama empat bulan berturut-turut.

    Negara ini menarik sekitar 31,9 juta pengunjung pada tahun 2019, sebelum pandemi Covid-19 melanda. Badan Pariwisata Jepang memperkirakan jumlah pengunjung akan mencapai 35 juta pada tahun 2024, yang akan menjadi rekor tertinggi bagi negara tersebut.

    (bnl/fem)



    Artikel aslinya

  • Oki Setiana Dewi Jelaskan Alasan Belum Pindah ke Mesir

    Oki Setiana Dewi Jelaskan Alasan Belum Pindah ke Mesir




    Jakarta

    Artis Oki Setiana Dewi mengungkapkan kabar terbaru soal rencana pindah ke Mesir. Bintang film Ketika Cinta Bertasbih itu mengaku saat ini baru suami dan ketiga anaknya yang sudah sampai di Negeri Piramida tersebut.

    Oki masih berada di Indonesia lantaran masih ada beberapa pekerjaan. Ia mau menyelesaikan semua itu terlebih dahulu agar tenang.

    “Saya menyusul. Ternyata kita yang ditinggalkan merasa sedih ya, rumah sepi tiga anak nggak ada, tapi ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum pindah lanjut belajar di Mesir, supaya meninggalkan Indonesia ini dalam keadaan baik-baik saja,” ujarnya saat ditemui di Menara 165, Jakarta Selatan, pada 8 September 2024.


    Eksekutif produser film Hayya: The Power of Love 2 itu mengatakan ketiga anaknya sudah mulai bersekolah di Mesir. Mereka disebut begitu senang dan bahagia berada di tempat baru.

    “Anak-anak sudah hari pertama sekolah, alhamdulillah ada kakak-kakak santrinya yang mengurus. Datang ke Mesir ini juga bukan yang pertama untuk anak-anak. Tahun-tahun sebelumnya kami ajak ke Mesir, ya beradaptasi dengan lingkungan. Jadi anak-anak nggak merasa berbeda di Mesir, karena banyak kakak-kakaknya orang Indonesia,” tuturnya.


    Oki Setiana Dewi meyakini ketiga anak tak sulit beradaptasi. Sebab mereka disebut sudah disekolahkan di tempat pendidikan yang berdasarkan kultur Arab di Jakarta.

    “Ya untuk anak-anak sudah penyesuaian diri kayaknya tidak terlalu sulit, karena saya sudah mempersiapkan dari beberapa tahun yang lalu. Di Indonesia juga sudah disekolahkan di sekolah Arab, yang muridnya dari berbagai negara, sehingga dari lingkungan mereka sudah bisa beradaptasi,” katanya.

    Oki punya tujuan yang jelas mengapa memilih Mesir sebagai tempat belajar untuk anak-anak dan dirinya. Ia berharap keinginannya bisa terwujud.

    “Harapan saya sebenarnya anak-anak bisa menguasai bahasa Arab sejak kecil. Bagi saya, bahasa Arab itu penting sekali sebagai seorang muslim bisa bahasa Arab. Saya mengejar di Mesir karena salah satunya ingin anak-anak sejak kecil fasih dalam bahasa Arab. Kelak mereka kalau sudah dewasa mau belajar di mana pun silakan, yang penting basicnya mereka sudah dapatkan di negeri para nabi insyaallah,” pungkasnya.

    (mau/pus)



    Artikel aslinya

  • Drumer Linkin Park Diganti, Mike Shinoda Blak-blakan Soal Rob Bourdon Ogah Gabung Lagi Sepeninggal Chester Bennington

    Drumer Linkin Park Diganti, Mike Shinoda Blak-blakan Soal Rob Bourdon Ogah Gabung Lagi Sepeninggal Chester Bennington


    Ditambahkan lagi oleh Mike Shinoda bahwa nama Colin Brittain menjadi yang terpikirkan pertama kali olehnya saat Linkin Park sedang membutuhkan pemain drum pengganti Rob.

    “Dia bermain drum selama pertunjukan langsung, dan drum adalah instrumen pertamanya. Namun dia juga bermain gitar, bass, dan keyboard, dan dia juga memproduseri dan melakukan mixing. Kami memiliki cara pandang yang sama terhadap musik, yaitu memulai dari awal, dan saya sangat menikmati bekerja dengannya dan saling bertukar ide,” terang Mike.

    “Lalu ketika Linkin Park mulai menggarap sesuatu, untuk apa pun yang akan kami lakukan, kami seperti, ‘Oh, Colin. Kami sedang membuat sesuatu. Kamu harus datang,’” sambung Mike Shinoda.



    Artikel Asli

  • Nikita Mirzani Datangi Polres Jaksel: Ada yang Dilaporkan!

    Nikita Mirzani Datangi Polres Jaksel: Ada yang Dilaporkan!




    Jakarta

    Artis Nikita Mirzani, Kamis (12/9/2024) mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan. Kedatangan Nikita Mirzani bersama kuasa hukumnya, Fahmi Bachmid, guna membuat laporan.

    Namun, Nikita Mirzani enggan menyebut siapa yang dilaporkannya kali ini. Fahmi Bachmid mengatakan yang dilaporkan oleh Nikita Mirzani dipastikan adalah manusia.

    “Alhamdulillah Niki datang lagi, silaturahmi ke Polres Metro Jakarta Selatan. Ada yang dilaporkan, cuma siapanya tanya aja sama penyidik. Pasalnya banyak, ada UU Perlindungan Anak, UU Kesehatan, KUHP, dan masuk pidana khusus, Yang kita laporkan manusia, satu orang tapi dahsyat,” kata Fahmi Bachmid bersama Nikita Mirzani di Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis (12/9/2024).


    “Satu keluarga,” celetuk Nikita Mirzani

    Nikita Mirzani menilai dirinya sudah merasa sangat marah. Nikita mengaku awalnya sudah merasa tenang selama dua tahun ini karena tidak memiliki masalah, hingga akhirnya hari ini kembali ke kantor polisi.


    “Sudah dua tahun nggak main ke kantor polisi, sudah damai hidupnya. Saya silaturahmi, sekalian laporin orang. Tunggu aja nggak lama kok,” tukas Nikita Mirzani.

    Nikita Mirzani tutup rapat soal sosok yang dilaporkan olehnya. Dia menegaskan, saat dirinya membuat laporan itu berarti sudah sangat serius.

    “Nanti juga tahu, nggak lama. Kalau gue udah buat laporan berarti masalah serius. Jadi akan cepat sesuai SOP. Gue kesal muka gue disanding-sandingin sama muka binatang,” kata Nikita Mirzani.

    “Pokoknya tunggu saja, minggu-minggu inilah. Ini kasus penting, prosesnya lebih cepatlah,” tambahnya.

    Fahmi Bachmid berujar laporan ini memiliki sanksi hukuman yang cukup berat. Apabila orang itu menjadi tersangka ancaman hukumannya bisa 5-15 tahun penjara.

    “Harus dilaporkan. Kalau dibiarkan nambah kurang ajar, biar dia dapat sanksi pidana. Saya beri tahu, pasalnya minimal 5 tahun, kalau terbukti akan terjerat hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun,” pungkas Fahmi Bachmid.

    (pus/nu2)



    Artikel aslinya

  • Viral Teriak Ancam Culik Wartawan, Bodyguard Atta Halilintar Minta Maaf

    Viral Teriak Ancam Culik Wartawan, Bodyguard Atta Halilintar Minta Maaf



    Jakarta, Insertlive

    Ranah media sosial ramai membahas soal video yang memperlihatkan pria berbadan tegap yang merupakan bodyguard Atta Halilintar.

    Dari video yang viral, bodyguard Atta Halilintar itu diduga melakukan ancaman ke para awak media ketika suami Aurel Hermansyah hendak keluar dari Polres Jakarta Selatan.

    Dilihat dari video di akun Instagram jktnews, Atta bersama istrinya, Aurel awalnya turun dari tangga ditemani beberapa bodyguard.


    Mendadak pria yang disebut sebagai bodyguardnya itu menunjuk tangan dan melontarkan pengancaman pada awak media.

    “Awas kalau wajah saya masuk TV akan saya culik kalian satu-satu,” teriak pria tersebut.

    Warganet yang melihat unggahan tersebut geram karena ancaman tersebut dan meminta pihak Dewan Pers melakukan tindakan tegas.

    “Jangan sombong bang kalau masih injak tanah,” komentar warganet.

    “Sudah bentuk ancaman itu, proses lah biar nggak ada lagi orang kayak begitu,” sambung lainnya.

    “Dih yang disorot artis kali, kalau nggak mau mukanya masuk TV ya nggak usah dekat sama artisnya,” sindir warganet lain.

    [Gambas:Instagram]

    Viralnya video tersebut membuat pria yang disebut sebagai bodyguard Atta Halilintar itu buru-buru minta maaf.

    Unggahan video minta maaf itu diunggah melalui akun Instagram milik Atta Halilintar.

    “Untuk rekan-rekan media, saya merasa salah, saya minta maaf, sekali lagi saya minta maaf, mungkin saya berkata-kata reflek ya. Untuk rekan-rekan media saya mengaku salah dan minta maaf. Terima kasih,” kata sang pria.

    Sayangnya, unggahan tersebut tak menyediakan kolom komentar diduga menghindari tanggapan sinis dari warganet.

    (dis/fik)




    Tonton juga video berikut:








    Artikel aslinya

  • Saksi Ahli Sebut Yudha Arfandi Cuma Browsing Bukan Akses CCTV TKP Dante Meninggal

    Saksi Ahli Sebut Yudha Arfandi Cuma Browsing Bukan Akses CCTV TKP Dante Meninggal




    Jakarta

    Sidang kasus pembunuhan putra Tamara Tyasmara dan Angger Dimas kembali digelar dengan menghadirkan saksi ahli untuk meringankan Yudha Arfandi, sebagai terdakwa. Salah satu yang dihadirkan adalah saksi ahli bidang digital forensik, Sopyan Kurniawan.

    Sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur hari ini berjalan kondusif. Dalam keterangannya, Sopyan Kurniawan membahas soal Yudha Arfandi yang sempat mencari tahu CCTV di kolam renang sebelum mengajak Dante berenang.

    Sopyan menegaskan, Yudha Arfandi tidak mengakses CCTV kolam renang tempatnya mengajak Dante berenang.


    “Dikatakan penelusuran terdakwa mengetik (mengakses) CCTV Pondok Kelapa hanya melakukan proses pencarian,” kata Sopyan Kurniawan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (12/9/2024).

    Pencarian yang dilakukan Yudha Arfandi tidak bisa dikatakan mengakses CCTV.

    “Hanya mengetik di Google saja, ini belum mengakses CCTV hanya mencari saja, dari Safari dan Google hanya mencari. Iya, itu belum masuk ke CCTV-nya, hanya melakukan pencarian CCTV ke kolam Pondok Kelapa itu,” bebernya.


    Sebelumnya, Ipda Saji Purwanto dari Laboratorium Digital Forensik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya juga memberikan kesaksian di sidang pembunuhan Dante. Dalam keterangannya, Ipda Saji menjelaskan bukti digital dari ponsel terdakwa Yudha Arfandi.

    Bukti itu memperlihatkan Yudha sempat mencari informasi soal CCTV di kolam renang tempat kejadian perkara dirinya menenggelamkan Dante.

    “Jadi pengguna barang bukti melakukan browsing menggunakan aplikasi Safari sebanyak 218 segmen,” ujar Ipda Saji dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (22/8/2024).

    “Di mana segmen ke-17 tanggal 27 Januari 2024 jam 15.11 WIB, pengguna menggunakan mesin searching Google mencari atau mengetik ‘CCTV kolam renang Pondok Kelapa’,” jelasnya lagi.

    (pus/nu2)



    Artikel aslinya