Penulis: admin

  • Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu Episode 381, Hanya di RCTI : Okezone Celebrity

    Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu Episode 381, Hanya di RCTI : Okezone Celebrity


    Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu Episode 381, Hanya di RCTI. (Foto: MNC Media)


    JAKARTA – Sinopsis sinetron Terbelenggu Rindu episode 381 bercerita tentang Biru yang datang menemui Noah untuk meminta tolong dibuatkan sertifikat palsu atas namanya. Sertifikat itu akan digunakannya untuk menjebak Surya. 

    Sementara itu, Surya bergumam tentang masa lalunya dan teringat kembali tentang ibu Bianca. Ia harus  memikirkan cara menekan Bianca agar mau merusak rumah tangga Biru demi Cindy.

    Di sisi lain, Bianca diam-diam berhasil mendapatkan sertifikat palsu dari kamar Surya. Elang menemukan mobil yang menabrak Maudy dan langsung menghubungi perempuan itu untuk mengkonfirmasi identitas mobil itu.

    Bianca menelpon Biru dan mengajaknya bertemu untuk membahas temuan sertifikatnya. Sebelum pergi, Surya sempat memergoki Bianca namun dia bisa berkelit dan mengaku ingin mendekati Biru lagi. 

    Surya tersenyum puas dan menyuruh Carlo membuntutinya. Di sisi lain, Amira pergi menemui Ratna dan Biru, di waktu yang sama Bianca sudah berada di depan rumah Biru. Bagaimana dengan Amira? Apa yang akan terjadi ketika mereka bertemu?

    Jangan lewatkan sinetron Terbelenggu Rindu, hanya di RCTI, setiap hari pukul 18.15 WIB.**

    (SIS)



    Artikel Aslinya

  • Duh, Staf Vila di Bali Curi Uang Bule Rp 11 Juta demi iPhone

    Duh, Staf Vila di Bali Curi Uang Bule Rp 11 Juta demi iPhone




    Jakarta

    Staf Villa Sankara, Banjar Sebatu, Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Bali, Komang BY (19), berulah. Dia mencuri uang warga negara (WN) Spanyol, Daniel Santana Guerra (32), untuk membeli iPhone.

    Komang mencuri uang Daniel sebesar 650 euro atau setara Rp 11 juta. Aksi itu dilakukan Komang saat Daniel check in di Villa Sankara pada Minggu (21/9/2025).

    Saat itu, Komang membantu membawakan dua tas biru dan hitam milik Daniel. Komang sempat keluar sebelum akhirnya dimintai tolong oleh Daniel untuk menyalakan mesin kolam.


    Daniel yang tidak curiga terhadap Komang, kemudian pergi jalan-jalan dan kembali ke villa pukul 19.30 Wita.

    “Setiba di vila dan mengambil tasnya baru diketahui pecahan uang 50 Euro sejumlah 13 lembar hilang. Lalu, ia melapor ke Polsek Tegallalang,” ungkap Kapolsek Tegallalang, AKP Ketut Wiwin Wirahadi, dilansir detikbali, Jumat (26/9).

    Pria asal Kintamani, Bangli, itu pun ditangkap polisi di Simpang 3 Sebatu, Senin (22/9). Komang sempat menghilang. Dia dilaporkan berada d di Denpasar, tetapi tidak ditemukan oleh tim Polsek Tegallalang.

    “Pelaku saat penangkapan mengakui perbuatannya dengan memakai kunci cadangan memasuki kamar korban. Uang itu juga sudah ditukarkan di money changer Jalan Raya Ceking, Tegallalang, sejumlah 500 euro,” kata Wiwin.

    Komang mendapatkan uang Rp 9,6 juta dari hasil penukaran uang 500 euro itu. Kemudian, sisanya sebesar 150 euro, ditukarkan kembali dalam perjalanannya menuju Denpasar. Mahasiswa itu pun mendapatkan Rp 2,8 juta.

    “Pelaku melanjutkan perjalanan ke Circle K di Teuku Umar, Denpasar, untuk melakukan transaksi cash on delivery (COD) pembelian iPhone 11 Pro Max seharga Rp 10,5 juta,” kata Wiwin.

    Komang beserta barang bukti diamankan di Polsek Tegallalang.

    ***

    Selengkapnya klik di sini.

    (fem/fem)



    Artikel aslinya

  • Ariana Ivy Rilis Buku dan Single Kuda Ajaib, Ajak Anak-Anak Indonesia Berani Berkarya

    Ariana Ivy Rilis Buku dan Single Kuda Ajaib, Ajak Anak-Anak Indonesia Berani Berkarya


    SelebritiClub.com, Jakarta Di usianya yang masih sangat muda, Ariana Ivy menunjukkan semangat berkarya yang luar biasa dan patut diapresiasi. Ia merilis dua karya sekaligus, yakni buku kedua serta single terbarunya yang berjudul “Kuda Ajaib (Kita Bisa Apa Saja)”.

    Ariana Ivy tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya saat membagikan cerita di balik proses kreatif atas karyanya itu. Ia merasa bangga dan bersyukur dapat merampungkan dua karya sekaligus dalam waktu yang berdekatan.

    “Bangga banget, tentu saja. Karena di usia segini aku bisa bikin lagu sendiri,” ungkap Ariana Ivy saat merilis lagu dan bukunya di Kawasan Jakarta Selatan, belum lama ini.

    “Lagu ini bercerita tentang kejujuran dan bagaimana kita bisa melakukan apa saja dengan semangat dan keberanian,” Ariana menyambung.

    Lebih lanjut Ariana menceritakan tentang buku kedua yang diluncurkannya. Mengangkat kisah persahabatan antara dua tokoh utama bernama Princess Isabel dan Naura, buku ini tidak hanya menyajikan alur cerita yang menarik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur.

    “Aku bayangin ada galaxy warna-warni pastel, banyak awan dan bintang. Ada kuda ajaib dengan tanduk emas dan aku punya sayap emas. Semua itu menggambarkan bahwa setiap anak bisa berkarya dengan imajinasinya sendiri,” jelasnya.

     

     

    Era 90’an tak bisa lepas dari para penyanyi cilik. Di masa itu, banyak artis cilik yang tampil di televisi dengan lagu anak-anak. Mulai dari Joshua Suherman, Trio Kwek-kwek, hingga Zaskia dan Geofanny.



    Artikel Asli

  • 01:36                                  
                                                       
                          
                              
                              Video: Rasa Syukur Orangtua Fatih, Anak Selamat dari Tragedi Al Khoziny
                              3 hari yang lalu

    01:36 Video: Rasa Syukur Orangtua Fatih, Anak Selamat dari Tragedi Al Khoziny 3 hari yang lalu



    01:36

    Video: Rasa Syukur Orangtua Fatih, Anak Selamat dari Tragedi Al Khoziny
    3 hari yang lalu



    Artikel aslinya

  • Sinopsis Sinetron Cinta Sepenuh Jiwa Episode 9, Hanya di RCTI : Okezone Celebrity

    Sinopsis Sinetron Cinta Sepenuh Jiwa Episode 9, Hanya di RCTI : Okezone Celebrity


    Sinopsis Sinetron Cinta Sepenuh Jiwa Episode 9, Hanya di RCTI. (Foto: MNC Media)


    JAKARTA – Sinopsis sinetron Cinta Sepenuh Jiwa episode 9 bercerita tentang Desi yang meminta Andi untuk pindah rumah agar Hasbi dan Lala bisa berdua saja. Ternyata, Desi juga menentang hubungan Meisya dengan Hasbi. 

    Namun Andi menolak karena belum ada uang dan pada akhirnya akan kembali merepotkan Lala. Setelah Lala tertidur, Hasbi mendatangi Meisya. Ternyata, Ardan yang belum tidur melewati kamar Meisya dan menyadari ada suara laki-laki.

    Diam-diam Ardan mengeluarkan hp untuk merekam apa yang terjadi di kamar Meisya. Apakah Hasbi akan ketahuan oleh Ardan? Saksikan sinetron Cinta Sepenuh Jiwa hanya di RCTI, setiap hari pukul 19.30 WIB.**

    (SIS)



    Artikel Aslinya

  • Tak Kalah dari Singapura, tapi Kenapa Hotel di RI Minim Sertifikasi Hijau Tertinggi?

    Tak Kalah dari Singapura, tapi Kenapa Hotel di RI Minim Sertifikasi Hijau Tertinggi?




    Jakarta

    Di saat puluhan hotel di Singapura telah mengantongi sertifikasi keberlanjutan global, Indonesia baru menapaki jalan awal. Kenapa begitu sulit mendapatkan sertifikat hotel hijau level A itu?

    Singapura selama ini dikenal sebagai salah satu negara yang sangat fokus terhadap pembangunan berkelanjutan, termasuk dalam sektor pariwisata. Lewat program green hotel, pemerintah negeri singa itu menerapkan berbagai standar keberlanjutan, seperti efisiensi energi dan air, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, hingga desain bangunan yang ramah lingkungan.

    Tak hanya itu, sejumlah hotel di sana juga sudah mendapatkan sertifikasi dari Global Sustainable Tourism Council (GSTC), sebuah standar internasional tertinggi dalam pariwisata berkelanjutan. Sertifikasi ini dikeluarkan oleh Control Union, badan sertifikasi yang telah terakreditasi secara global. Dalam skema GSTC sendiri, terdapat tiga cakupan utama: akomodasi, tour operator, dan destinasi.


    Berbeda dengan Singapura, Indonesia masih dalam tahap awal. Hingga saat ini, baru dua hotel yang berhasil meraih sertifikasi GSTC, yaitu The Apurva Kempinski Bali pada tahun 2024, dan Hard Rock Hotel Bali di awal 2025.

    Sementara itu, beberapa grup hotel lain disebut sedang dalam proses audit. Tapi secara umum, angka itu masih jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga.

    Manager of Business Development Control Union Arif Pamungkas mengatakan bahwa secara kualitas hotel-hotel Indonesia sebenarnya tidak kalah. Dalam paparannya di H3 Summit 2025 yang digelar di Gedung Sapta Pesona, Kamis (25/9/2025), Arif menekankan bahwa banyak hotel di Indonesia sudah menjalankan praktik ramah lingkungan.

    “Hotel-hotel di Indonesia itu sebetulnya enggak kalah dibandingkan dengan hotel-hotel yang sudah certified di Singapura. Bahkan kalau dibilang, mereka sudah jalan eco action-nya,” kata Arif.

    Contohnya, lanjut dia, sudah banyak hotel yang meninggalkan botol plastik sekali pakai dan beralih ke refillable water bottle. Praktik seperti ini sebenarnya sudah menjadi bagian dari prinsip-prinsip keberlanjutan, hanya saja belum terdokumentasi secara sistematis untuk memenuhi standar sertifikasi internasional.

    Sertifikasi Masih Dianggap Beban?

    Lalu kenapa hotel-hotel di Indonesia masih sedikit yang mengajukan sertifikasi? Arif mengatakan salah satu tantangannya adalah pemahaman dan komitmen jangka panjang. Banyak pelaku industri perhotelan yang belum melihat sertifikasi GSTC sebagai investasi strategis, melainkan beban tambahan dalam operasional.

    Padahal, sertifikasi ini bukan hanya soal “label”, tapi bentuk pengakuan global atas komitmen hotel terhadap lingkungan, efisiensi sumber daya, hingga kepedulian sosial.

    Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata utama dunia sebenarnya punya potensi besar untuk mendorong praktik pariwisata berkelanjutan. Dengan dukungan regulasi, insentif, dan edukasi, diharapkan lebih banyak hotel lokal yang berani menempuh jalur sertifikasi.

    “Hotel kita bisa bersaing, enggak cuma di Asia, tapi juga di level global. Tinggal dorongannya saja,” ujar Arif.

    Secara persentase, perhotelan Indonesia masih sangat sedikit yang lolos sertifikasi keberlanjutan tertinggi ini. Namun, Arif mengatakan hampir secara garis besar perhotelan di Indonesia telah melakukan eco action.

    “Itu 80% hotel di Indonesia yang hotel berbintang sebetulnya sudah menjalankan eee eco-friendly action-nya gitu. Seperti enggak pakai plastik botol botol lagi, enggak langsung tiap hari kamar dibersihin. Mungkin untuk sertifikasi selain GSTC mereka suda ada, tapi untuk memenuhi kriteria GSTC masih butuh waktu lagi,” tambahnya.

    Salah satu tantangan bagi perhotelan Indonesia mendapatkan sertifikasi GSTC adalah regulasi. Karena setiap managemen hotel punya kebijakan dan cara masing-asing dalam menjalankan bisnis.

    “Sebetulnya tantangan paling sulit adalah di regulasinya sih. Karena regulasi dan legal identity-nya dari mereka. Karena banyak hotel sebetulnya kan skemanya mereka punya ownership yang punya tanah, yang punya bangunan gitu.
    Jadi kadang yang sering ditemui oleh auditor adalah legal dokumen dan segala macamnya,”

    “Tapi secara sustainable practice itu memang itu udah jalan. Seperti energy saving, food waste mereka sudah handle dengan baik, Juga banyak yang memasang solar panel. Jadi sustainability action-nya mereka sudah jalan dan memang permasalahannya adalah di legal di rumah itu sendiri. Misalnya AMDAL-nya yang bermasalah dan segala macamnya,” papar Arif.

    Arif menyebut bahwa untuk mendukung pariwisata berkelanjutan, peran dan dukungan pemerintah juga sangat penting.

    “Pemerintah kita harap bikin regulasinya juga yang membantu si properti itu sendiri. Misalnya kalau mereka udah sertifikasi, diberikan semacam incentive tax atau apa. Contohnya di Jepang ada namanya skema Japan Feed in Tariff untuk sustainable biomass. Jadi perusahaan-perusahaan yang pakai power plant dengan biomassa mereka dapat insentif,” kata Arif.

    “Kebijakan semacam itu akan membantu para hotel owner dan segala macamnya untuk berinvestasi di sustainability,” ujar dia.

    Walau pemerintah punya road map sendiri, Arif berharap road map tersebut tetap bisa align dengan stakeholder dan industri.

    “Jadi, kita harap komunikasi ini antara pemerintah sama industri itu jalan gitu. Jadi enggak bisa pemerintah punya jalan sendiri, terus sudah stakeholder juga jalan sendiri. Kita harap bisa bersinergi lah,” kata dia.

    (sym/fem)



    Artikel aslinya

  • Sinta Jojo Comeback! Kembali Goyang Keong Racun di Synchronoze Fest 2025

    Sinta Jojo Comeback! Kembali Goyang Keong Racun di Synchronoze Fest 2025


    SelebritiClub.com, Jakarta Duo Sinta Jojo merasa senang dipercaya menjadi bagian dari segmen spesial “Centil Era”, dalam gelaran Synchronize Fest 2025 hari ketiga. Konsep ini dihadirkan untuk mengajak para penonton bernostalgia bersama deretan penampil perempuan, yang karyanya pernah viral di masanya.

    Sinta pun mengenang video aksi lip sync dan joget lagu “Keong Racun” bersama Jojo yang viral di tahun 2010. Ia mengatakan bahwa kala itu belum muncul kata ‘viral’ untuk menggambarkan sesuatu yang sedang ramai dibicarakan.

    “Kita seneng banget bisa diundang, apalagi ini centil era ya mengenang masa kita masih centil,” ujar Sinta sebelum tampil di Synchronize Fest, JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).

    “Waktu itu sudah 15 tahun yang lalu. Itu tuh pertama kali viral sebelum ada kata viral,” Sinta menambahkan.

    Meskipun sudah 15 tahun berlalu, Sinta dan Jojo tidak menyangka video itu masih ramai dibicarakan. Mereka seringkali mendapat tautan video Keong Racun di akun media sosial masing-masing.

    “Masih banget, masih banyak yang tag juga,” aku Sinta.

    Maia Estianty merayakan 17 tahun dirinya berkarier di industri musik Tanah Air. Ia merilis sebuah album bertajuk Masterpiece yang berisikan 11 lagu hits milik Maia Estianty.



    Artikel Asli

  • Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Bersitegang, Ingin Bantu Pencarian

    Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Bersitegang, Ingin Bantu Pencarian


    Jakarta, Insertlive

    Tim Insert Investigasi sudah tiga hari berada di Pondok Pesantren Al Khoziny untuk melihat proses evakuasi korban. Para orang tua korban bersitegang ingin membantu pencarian. Salah satu korban bernama Adam yang diketahui bersama Haical yang selamat juga belum ditemukan.

    (Mila Haryati)



    Artikel aslinya

  • Kartu Kredit Jeon Hye Bin Hilang di Bali, Rp177 Juta Raib dalam Waktu 10 Menit : Okezone Celebrity

    Kartu Kredit Jeon Hye Bin Hilang di Bali, Rp177 Juta Raib dalam Waktu 10 Menit : Okezone Celebrity


    Kartu Kredit Jeon Hye Bin Hilang di Bali, Rp177 Juta Raib dalam Waktu 10 Menit. (Foto: Instagram/@heavenbin83)


    BALI – Aktris Korea Selatan Jeon Hye Bin harus mengalami insiden kurang menyenangkan saat berlibur di Bali. Aktris Beyond The Bar itu mengaku kehilangan kartu kreditnya dan harus mengalami kerugian besar.

    Pengalaman kurang menyenangkan itu diungkapkan sang aktris lewat akun Instagram pribadinya @heavenbin83, pada 2 Oktober 2025. Hye Bin mengaku, kartu kreditnya hilang saat berada di kawasan Ubud.

    Selang 10 menit kemudian, sang aktris mendapat notifikasi ada tagihan sebesar KRW15 juta atau setara Rp177 juta. Dia pun mengimbau para turis untuk berhati-hati saat hendak berlibur di Bali usai mengalami insiden tragis ini.

    Jeon Hye Bin
    Kartu Kredit Jeon Hye Bin Hilang di Bali, Rp177 Juta Raib dalam Waktu 10 Menit. (Foto: Instagram/@heavenbin83)

    Mengutip Chosun Biz, Kedutaan Besar Korea Selatan di Indonesia sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Bali sebenarnya kawasan yang relatif aman bagi wisatawan. Namun wisatawan tetap diimbau untuk tidak keluar rumah pada malam hari karena risiko pencurian, perampokan, dan kecelakaan lalu lintas.

    Jeon Hye Bin juga diketahui telah melaporkan kehilangan kartu kreditnya itu ke kepolisian setempat. Hal itu agar dia mendapat laporan tertulis sebagai bukti untuk mengajukan klaim kepada bank penerbit kartu kredit.

    Meski sempat mengalami kejadian kurang menyenangkan, namun Jeon Hye Bin dan keluarga tampaknya tetap menikmati liburannya di Bali. Bagi sang aktris, Pulau Dewata memang memiliki kenangan manis mengingat dia menikah di sana.*

    (SIS)



    Artikel Aslinya

  • Indonesia Bisa Pimpin Wisata Ramah Muslim, asal… Serius

    Indonesia Bisa Pimpin Wisata Ramah Muslim, asal… Serius


    Jakarta

    Di tengah naiknya tren pariwisata halal global, Indonesia berdiri di garis depan dengan modal kuat: populasi muslim terbesar, budaya ramah tamah, serta destinasi unggulan kelas dunia. Kini saatnya Indonesia tak hanya jadi pemain, tapi juga pemimpin dalam wisata ramah muslim. Mampukah?

    Karena semakin berkembangnya waktu, hari ini pariwisata ramah muslim bukan lagi sebagai segmen khusus. Pangsa pariwisata ramah muslim dunia itu pada 2032 diprediksi mencapai hingga USD 410,9 miliar.

    Sebuah laporan terbaru dari Vero bersama GMO-Z.com Research terkait perilaku traveler muslim saat berwisata. Survei dilakukan kepada 509 muslim Indonesia dengan rentang usia 18-45 tahun, untuk mengetahui faktor apa saya yang mempengaruhi pemilihan destinasi dan kendala apa saja yang dihadapi.


    Executive Account Director Vero, Diah Andrini Dewi, menjelaskan bahwa salah satu faktor utama traveler muslim Indonesia memilih sebuah destinasi adalah terkait ketersediaan makanan halal. Adapun tentang keterbukaan informasi yang ada di berbagai platform media sosial.

    “Termasuk juga dengan akses digital yang semakin memadai saat ini. Semakin mudah diakses sehingga para traveler Muslim sekarang bisa dengan mudah mencari rekomendasi, bisa dengan mudah mencari destinasi-destinasi,” kata Diah saat melaporkan hasil temuan itu, Kamis (25/9/2025).

    Secara garis besar, traveler muslim di belahan dunia memiliki karakteristik yang sama: mereka ingin mengeksplorasi destinasi melingkupi budaya hingga kuliner lokal. Tentu dengan berpegang teguh terhadap apa yang diyakini sebagai Muslim.

    “Kalau kita lihat di sini, Indonesia dengan populasi Muslim yang cukup besar bahkan sangat besar jika kita compare dengan negara-negara lainnya. Ini bisa menjadi acuan atau bisa menjadi parameter untuk melihat perkembangan wisata atau tren yang terjadi dari para traveler Muslim yang ada secara global,” ujar Diah.

    Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto. Ia menjelaskan kendati di tahun 2025 ini ranking Indonesia dalam Global Travel Muslim Index (GMTI) menurun ke posisi lima, upaya untul memajukan pariwisata ramah Muslim terus dilakukan.

    Sebagai salah satu upayanya adalah menjalankan program Indonesia Muslim Travel Index (IMTI), yang diikuti oleh 15 provinsi, nantinya dilakukan sertifikasi produk halal di setiap lininya.

    “Jadi ini adalah satu program bagaimana kita bisa berupaya untuk meningkatkan kualitas dari pariwisata ramah muslim, karena kita melihat beberapa faktor yang kita gunakan dari GMTI, ada access, communication, environment, dan services. Itu akan di domestikasi ke dalam program ini,” ujar dia.

    Untuk pemilihan 15 provinsi tersebut sebelumnya telah dikurasi terlebih dahulu. Provinsi-provinsi tersebut di antaranya: Aceh, Kepri, Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Jakarta, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bengkulu, dan Gorontalo.

    Untuk target pasar sendiri, khususnya traveler Muslim dari mancanegara. Hariyanto mengatakan saat ini prioritasnya tertuju kepada tiga negara yakni Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi.

    Tantangan di Indonesia

    Tentunya upaya pengembangan pariwisata ramah Muslim di Indonesia dewasa ini banyak menghadapi tantangan. Sebagai contohnya terkait data.

    “Tantangan yang kita hadapi dalam menjalankan pariwisata ramah muslim memang, satu kita butuh sentralisasi data dan informasi. Karena selama ini data-data yang dibutuhkan, terutama terkait pariwisata ramah muslim itu sangat terpecah-pecah,” kata Hariyanto.

    “Keterpaduan (data) antara kabupaten, provinsi, dan nasional itu masih belum ada, jadi yang kita saat ini sedan upayakan bagaimana antara daerah, terutama kabupaten, provinsi, dan nasional ini datanya bisa sinkron,” ujar dia.

    Selain itu, tantangan lainnya adalah pemahaman terkait pariwisata ramah Muslim itu sendiri. Masih banyak pemikiran negatif terkait upaya pengembangan pariwisata ramah Muslim.

    “Jadi mungkin ini memang benar-benar harus kita kawal, kita jaga, terutama bahwa pariwisata ramah muslim itu sebetulnya kita hanya ingin menambahkan layanan tambahan untuk wisatawan Muslim. Jadi bukan bermaksud untuk misalnya meng-Islam-kan atau apa,” kata Hariyanto.

    Dan yang terakhir adalah sinergitas untuk ekosistem pariwisata ramah Muslim, setiap destinasi harapannya mampu untuk menonjolkan potensi-potensi yang dimiliki. Sehingga menimbulkan kekhasan yang menjadi daya tarik untuk traveler muslim.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Hadapi Isu Childfree, Pemerintah Siap 3.070 Daycare Tamasya
    [Gambas:Video 20detik]
    (upd/fem)






    Artikel aslinya