Penulis: admin

  • Anwar BAB Akui Tak Berekspektasi Tinggi Usai Rilis Lagu Cek Khodam : Okezone Celebrity

    Anwar BAB Akui Tak Berekspektasi Tinggi Usai Rilis Lagu Cek Khodam : Okezone Celebrity


    Anwar BAB Akui Tak Berekspektasi Tinggi Usai Rilis Lagu ‘Cek Khodam’ (Foto: Ayu Utami/Selebriticlub)

    JAKARTA – Anwar BAB baru saja merilis single terbarunya berjudul ‘Cek Khodam’. Meski begitu, dia mengaku tidak berekspektasi tinggi terhadap karya terbarunya, walaupun berusaha untuk percaya diri.

    Hal itu diakuinya lantaran Anwar merasa jika kualitas suaranya terbilang pas-pasan.

    Anwar BAB (Foto: Ayu Utami/Selebriticlub)
    Anwar BAB Akui Tak Berekspektasi Tinggi Usai Rilis Lagu ‘Cek Khodam’ (Foto: Ayu Utami/Selebriticlub)

    “Pokoknya intinya aku gak berekspektasi terlalu tinggi yang penting lagunya tuh nyampe ke masyarakat. Kalau udah suka pasti bakal dengerin,” kata Anwar BAB saat ditemui di MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (30/9/2024).

    Artis 31 tahun ini juga mengaku tidak kapok untuk terus berkarya karena ia percaya bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil.

    “Namanya orang berkarya kan ya gak usah kapok dong, karena yang aku berpikir juga kita hidup di dunia itu tempatnya belajar,  buat coba-coba. Kita gak ada yang pernah tahu mana dari karya kita, dari usaha kita yang nanti akan diangkat sama Allah,” terang Anwar BAB.
     
    “Yang penting usaha aja dulu, kalau nanti belum juga ya terus aja gitu. Sampai dapet satu album ya kan,” lanjutnya.

    Kendati begitu, Anwar BAB tetap percaya diri mempromosikan lagu keduanya tersebut.

     

    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Selebriticlub hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya



    Artikel Aslinya

  • Video Ikang Fawzi Azan di Liang Lahad Marissa Haque

    Video Ikang Fawzi Azan di Liang Lahad Marissa Haque


    Loading...

    Video Ikang Fawzi Azan di Liang Lahad Marissa Haque

    Loading...

    1,297 Views | Rabu, 02 Okt 2024 17:31 WIB

    Setelah disalatkan Asar di Masjid Jami Bintaro, jenazah Marissa Haque dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Sang suami, Ikang Fawzi mengazankan istrinya dengan sedih di liang lahad.

    Daffa Ridwan Nurhakim – 20DETIK



    Artikel aslinya

  • Video: Thariq-Aaliyah Hadiri Mediasi Kasus Dugaan Fitnah di Polda Metro

    Video: Thariq-Aaliyah Hadiri Mediasi Kasus Dugaan Fitnah di Polda Metro



    Video: Thariq-Aaliyah Hadiri Mediasi Kasus Dugaan Fitnah di Polda Metro



    Artikel aslinya

  • Andrew Andika Antara Isu Selingkuh dan Sabu

    Andrew Andika Antara Isu Selingkuh dan Sabu




    Jakarta

    Andrew Andika dituduh selingkuh oleh istrinya, Tengku Dewi. Andrew dituduh selingkuh dengan artis SR.

    Tengku Dewi mengetahui hal itu dari laporan netizen dan menelepon si wanita tersebut.

    “Sudah ya. Sorry ya, thank you,” ujarnya saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Mei 2024.


    Andrew Andika selebihnya hanya memohon doa. Ia memilih meninggalkan awak media.

    “Buat semuanya makasih. Doain saja yang terbaik,” tuturnya.


    Andrew dituduh selingkuh saat Tengku Dewi sedang hamil anak kedua. Meski begitu, kondisi Dewi disebut tetap kuat.

    “Dia sehat, masih kerja. Dia orangnya pekerja keras. Semoga bisa terus bisa menjalani hidup dengan baik,” kata sahabatnya, Eva Anindita, saat ditemui di Studio Trans 7, Tendean, Jakarta Selatan.

    Lebih lanjut, Eva Anindita juga cukup terkejut soal adanya isu perselingkuhan itu. Dia berharap sang sahabat dapat menemukan jalan yang terbaik bagi rumah tangganya.

    “Ya namanya perempuan, nggak akan nyangka itu terjadi. Walaupun ending-nya gimana kita belum tahu, ya doain saja yang terbaik,” tuturnya.

    Tengku Dewi melayangkan gugatan cerai di Pengadilan Agama Cibinong. Kini proses perceraian itu masih berjalan.

    Di tengah berbagai kabar itu, muncul lagi informasi dari kepolisian. Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat menangkap aktor berinisial AA atas dugaan penyalahgunaan narkoba pada Kami (26/9/2024) malam.

    Saat dikonfirmasi mengenai identitas aktor berinisial AA ini, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi, membenarkan kalau bintang film tersebut merupakan Andrew Andika.

    “Iya benar (Andrew Andika),” kata Kombes Pol M Syahduddi ketika dihubungi wartawan, Sabtu (28/9/2024).

    Selain itu disebutkan dalam penangkapan tersebut polish menyita barang bukti berupa sabu-sabu.

    “(Barang bukti) sabu,” tambahnya.

    Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Chandra Mata Rohansyah, menyebut AA yang ditangkap dua hari lalu, kini tengah dilakukan pemeriksaan oleh penyidik.

    “AA kami amankan pada Kamis malam, 26 September 2024. Mohon waktu, kami masih mendalami kasus ini lebih lanjut,” ujar AKBP Chandra Mata Rohansyah.

    (nu2/nu2)



    Artikel aslinya

  • Curhatan Mahalini ke Sule soal Penyebar Hoaks yang Usik Rumah Tangga

    Curhatan Mahalini ke Sule soal Penyebar Hoaks yang Usik Rumah Tangga




    Jakarta

    Penyanyi Mahalini dibuat kesal dengan akun penyebar hoaks yang menudingnya melakukan perselingkuhan di belakang Rizky Febian. Sebagai ayah mertua, komedian Sule juga sudah memberikan nasihat untuk pasangan yang menikah pada 10 Mei 2024 itu.

    Namun yang membuat Mahalini semakin geram pada akun penyebar hoaks itu adalah akun tersebut kini menyeret keluarganya dalam berita bohong tersebut.

    “Inituh udah lama, saya juga kasih tahu ke anak-anak udah biarin aja, itukan dunia maya, sebagai publik figur harus kuat mental sama hal ini, cuma kan Mahalini itu perempuan, rasanya beda, dia merasa terganggu, Lini juga bilang kalau dia sendiri yang diusik nggak apa-apa, tapi ini udah bawa keluarganya,” kata Sule saat ditemui di Studio Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, kemarin.


    Penyanyi bernama lengkap Ni Luh Ketut Mahalini Ayu Raharja itu juga sudah mencoba menghubungi akun penyebar hoaks tersebut. Namun belum mendapatkan respons.

    “Mudah-mudahan dengan Lini udah DM dia dan nggak membalas, artinya dia udah takut, kalau berani ya balas,” tutur Sule.


    Sebagai ayah mertua, komedian kelahiran Cimahi itu siap menjadi garda terdepan untuk membela anak dan menantunya.

    “Kalau dia tidak melakukan hal itu lagi ngapain kita ke jalur hukum, toh saya dari dulu belum pernah laporin orang yang ngehate sekasar apapun, tapi kalau ini menyangkut anak dan mantu saya, saya pasti dukung, saya barisan terdepan untuk anak dan menantu saya,” ujar Sule.

    Sule berpesan pada akun penyebar hoaks tersebut untuk berhenti karena Mahalini sendiri sudah mengambil langkah hukum atas permasalahan ini.

    “Itu mengganggu pikiran dan pekerjaan, apa tujuannya? Bagi orang yang melakukan itu, lebih baik berhenti sekarang daripada kamu juga dapat kesengsaraan,” pungkasnya.

    (ahs/nu2)



    Artikel aslinya

  • Kisah Kapal Pembawa Petaka di Cirebon, Kedatangannya Membuat Kematian Massal

    Kisah Kapal Pembawa Petaka di Cirebon, Kedatangannya Membuat Kematian Massal




    Cirebon

    Awal abad ke-20, pelabuhan Cirebon ramai didatangi kapal-kapal besar. Namun kedatangan mereka justru membawa malapetaka, kedatangannya membuat kematian massal.

    Kisah tentang kapal itu tercantum dalam jurnal ilmiah bertajuk Belajar dari Wabah Sejarah di Cirebon (2020) karya Tati Rohayati.

    Kala itu, pada tahun 1915 penyakit pes pertama kali melanda Cirebon. Diduga, bibit wabah penyakit pes dibawa oleh kapal-kapal yang berlabuh di Pelabuhan Cirebon.


    Sebelumnya, kapal-kapal tersebut singgah terlebih dahulu di Semarang dan Tegal. Kedatangan kapal yang membawa bibit penyakit pes di Cirebon, menyebabkan pelabuhan Cirebon menjadi pintu masuk wabah pes di Jawa Barat.

    Dalam surat kabar Algemeen Handelsblad edisi 30 Januari 1930 menyebutkan, pada tahun 1923 wabah pes menyebar di Jawa Barat, dari mulai Cirebon, Kuningan, Majalengka, Ciamis, Tasikmalaya, Garut dan Bandung.

    Menurut surat kabar tersebut, wabah pes akan semakin mudah menyebar ketika memasuki musim hujan.

    “Kasus pes kadang-kadang dapat terjadi dan angka kematian yang lebih tinggi pun bisa sangat besar. Dapat dikatakan bahwa wabah ini menyebabkan korbannya yang berada di daerah pegunungan lebih tinggi terkena wabah, dan lebih jauh lagi, terdapat hubungan yang jelas antara wabah dan musim hujan. Pada musim barat, menurut para dokter, jumlah korban jauh lebih banyak dibandingkan pada musim timur,” tulis surat kabar Algemeen Handelsblad edisi 30 Januari 1930.

    Dalam surat kabar Algemeen Dagblad edisi 9 Mei 1950, menyebutkan tentang gejala orang yang terkena penyakit pes.

    “Terjadi pembengkakan kelenjar yang besar di leher, di bawah ketiak, di selangkangan yang bernanah dalam waktu singkat. Infeksi umum kemudian berkembang, yang dengan cepat menyebabkan kematian,” tulis Algemeen Dagblad edisi 9 Mei 1950.

    Pada tahun 1927, di Cirebon ada ribuan orang yang meninggal karena wabah pes, seperti yang dipaparkan dalam surat kabar Batavia Nieuwsblad edisi 28 Januari 1935.

    “Setelah wabah pertama kali terdeteksi di kota-kota pelabuhan besar pada tahun 1911, dibutuhkan waktu cukup lama sebelum Cheribon diserang oleh penyakit mengerikan ini, karena kasus pertama baru dilaporkan di sini pada tahun 1922. Kemudian menyebar, dan pada tahun 1927 sebanyak 1.147 orang meninggal karena penyakit ini,” tulis surat kabar Batavia Nieuwsblad edisi 28 Januari 1935.

    Orang Eropa Juga Kena Pes

    Tak hanya dari kalangan pribumi, orang Eropa yang tinggal di Cirebon juga terkena wabah pes, seperti yang dikabarkan dalam surat kabar Twentsch dagblad Tubantia en Enschedesche courant edisi 12 November 1931.

    “Meninggal karena wabah. Laporan dari Cheribon, seorang anak Eropa meninggal di sini karena penyakit pes,” tulis Twentsch dagblad Tubantia en Enschedesche courant edisi 12 November 1931.

    Meski pada tahun 1927, yang meninggal akibat wabah pes mencapai ribuan, tetapi pada tahun 1930 an, wabah pes mulai mengalami penurunan jumlah kasus, seperti yang dipaparkan dalam surat kabar Batavia Nieuwsblad edisi 28 Januari 1935.

    “Karena pengendalian yang ketat, jumlah kasus menurun secara signifikan pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 1932 ada 213 kasus, 1933, 40 kasus dan 1934, 28 kasus. Dinas kesehatan sipil (DVG) kini sebenarnya telah membendung penyakit tersebut,” tulis surat kabar Batavia Nieuwsblad edisi 28 Januari 1935.

    Pemerintah Hindia Belanda Melawan Pes

    Turunnya angka kasus wabah pes, tidak lepas dari upaya pemerintah Hindia Belanda dalam menangani wabah di Cirebon, seperti membuat lembaga khusus untuk menangani wabah pes, bernama lembaga pemberantasan pes (pestbestrijding). Lembaga tersebut diisi oleh para dokter yang bertugas untuk memberi penanganan dan pencegahan wabah pes.

    Ada beberapa kebijakan yang dilakukan lembaga pemberantasan pes, seperti merenovasi rumah yang kumuh yang menjadi sarang tikus penyebab pes, seperti yang dipaparkan dalam surat kabar De Locomotif edisi 6 Februari 1930.

    “Pekerjaan perbaikan rumah untuk pengendalian pes di kediaman Cheribon (Kabupaten Kuningan dan Majalengka) telah selesai. Di Kabupaten Kuningan, 34.700 rumah telah terbebas dari hama dan di Kabupaten Majalengka 17.450 rumah,” tulis De Locomotif edisi 6 Februari 1933.

    Karena banyaknya kasus wabah pes di Cirebon, dokter pemerintah daerah Hindia Belanda, yang bernama H.F Fischer mengeluarkan surat khusus yang ditujukan untuk menangani wabah pes di Cirebon, seperti yang dipaparkan dalam surat kabar Batavia Niuwsblad edisi 3 Oktober 1938.

    Dalam suratnya, dokter H.F Fischer menyebutkan, bahwa penyebab wabah pes berasal dari bakteri kutu yang ada pada tikus, oleh karena itu, Fischer menyarankan untuk segera membasmi tikus-tikus tersebut.

    “Namun sejauh ini faktor yang paling penting adalah invasi tikus selokan yang besar dan kuat. Tikus rumah pemanjat yang baik tidak punya pilihan selain melarikan diri ke atap dan loteng. Masyarakat membasmi tikus selokan dengan memasang perangkap, racun, dan lain-lain, maka tikus rumah pada akhirnya akan mengalami kepunahan,” tulis Batavia Nieuwsblad edisi 3 Oktober 1938.

    Setidaknya ada sekitar empat cara dari dokter H.F Fischer untuk mencegah penyebaran wabah pes di Cirebon, pertama, pemusnahan dan pembunuhan tikus, kedua, Isolasi bagi orang yang menderita penyakit pes dan juga keluarganya, ketiga, melakukan disinfeksi di rumah-rumah, dan keempat, melakukan perbaikan rumah, agar tikus tidak bisa bersembunyi dan berkembang biak.

    “Teman serumah penderita diisolasi selama 8 hingga 9 hari. Meski keuntungan yang terkait dengan metode ini agak dipertanyakan. Namun, hal ini memungkinkan kita untuk mengenal penyakit ini dari dekat dan memberikan pertolongan secara rasional,” tulis Batavia Nieuwsblad edisi 3 Oktober 1938.

    Menurut pegiat sejarah Cirebon, Putra Lingga Pamungkas, upaya lain dari pemerintah Hindia Belanda untuk menangani wabah adalah dengan membangun banyak klinik, rumah sakit dan vaksinasi.

    “Pengurugan Kali Bacin, membangun rumah sakit Orange, membangun klinik-klinik, dan mensosialisasikan vaksin,” pungkas Lingga.

    ——

    Artikel ini telah naik di detikJabar.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Video: Perdana ke Indonesia, Dimas Seto Tak Sabar Bertemu Khabib Nurmagomedov

    Video: Perdana ke Indonesia, Dimas Seto Tak Sabar Bertemu Khabib Nurmagomedov



    Video: Perdana ke Indonesia, Dimas Seto Tak Sabar Bertemu Khabib Nurmagomedov



    Artikel aslinya

  • Selebgram Emy Aghnia Minta Maaf Usai Konten Singgung Kasus Penganiayaan Anak Tuai Kecaman

    Selebgram Emy Aghnia Minta Maaf Usai Konten Singgung Kasus Penganiayaan Anak Tuai Kecaman



    Jakarta, Insertlive

    Selebgram bernama Emy Aghnia Punjabi menuai kecaman publik usai membuat konten di media sosial. Konten yang ia buat itu terkait penganiayaan terhadap sang anak yang dilakukan oleh pengasuh.

    Usut punya usut, Aghnia ingin mengikuti konten yang sedang jadi tren di media sosial. Mirisnya, ia malah memilih kasus penganiayaan terhadap anaknya sebagai bahan konten tersebut.

    Rezeki lancar, anak disiksa, rezeki lancar, anak disiksa,” keterangan konten Aghnia di TikTok yang dilansir pada Selasa (24/9).


    Aghnia lantas menyampaikan permohonan maaf terkait konten yang mengundang kecaman dari publik tersebut. Dirinya sadar bahwa konten tersebut tak layak untuk dibuat.

    Assalamualaikum wr.wb. Saya memohon maaf kepada semua yang sudah melihat konten saya yang sedang ramai dibicarakan. Dengan segala kerendahan hati saya, saya salah, konten tersebut tidak pantas untuk dibuat,” tulis Aghnia.

    Ibu dua anak ini berujar bahwa konten tersebut membandingkan hal yang terbaik dan terburuk di dalam hidup. Ia pun memilih kisah soal rezeki yang didapatkannya dan dibandingkan dengan kasus penganiayaan terhadap sang anak.

    Di mana saya mengira tren tersebut adalah hal terbaik dalam hidupmu vs hal terburuk dalam hidupmu. Tentunya hal itu juga tidak bisa dibenarkan,” ujar Aghnia.

    Maka sekali lagi dengan kerendahan hati saya atas segala kesalahan saya, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya akan tetap berusaha dan selalu belajar menjadi ibu terbaik untuk anak-anak saya,” lanjutnya.

    Tak hanya meminta maaf, Aghnia juga mengungkapkan rasa terima kasih atas teguran netizen terkait konten yang menyeret kasus penganiayaan terhadap sang anak.

    Mau mengucapkan terima kasih banyak atas semua yang sudah peduli dan mengingatkan. Dengan ini saya bisa sangat belajar. Terima kasih semuanya, mohon maaf sekali lagi,” ungkap Aghnia.

    Kini, konten Aghnia yang menuai kecaman publik tersebut sudah dihapus dari akun TikTok miliknya.

    (ikh/ikh)




    Tonton juga video berikut:






    Artikel aslinya