Jakarta, Insertlive –
Nasi Uduk Ibu Amah yang terletak di gang sempit bilangan Tambora, Jakarta Barat sudah menjadi favorit banyak orang. Banyak pembeli yang sudah setia berlangganan selama 30 tahun. Nasi uduk Ibu Amah bahkan bisa menjual 200 porsi hanya dalam waktu 2 jam saja.
(Mila Haryati)
Evelin Nada Anjani, Mantan Istri Aming Murka Disebut Jualan karena Sepi Job oleh Stasiun Televisi (Foto: IG Evelin)
JAKARTA – Evelin Nada Anjani meluapkan kemarahannya terhadap sebuah program televisi yang dianggapnya menyebarkan narasi keliru tentang dirinya.
Lewat unggahan di Instagram pribadinya, mantan istri Aming ini membagikan potongan video acara televisi yang menyebut bahwa public figure bisa beralih berjualan di media sosial saat sepi job di televisi. Dalam tayangan tersebut, Evelin dijadikan contoh fenomena tersebut, yang membuatnya merasa keberatan.
“Halo @pov******, @official****, kok kalian bisa bikin narasi seenaknya padahal sudah dibantu karena kalian yang memohon-mohon minta wawancara?” ujar Evelin dalam unggahannya, Kamis (14/11/2024).
Kesal dengan narasi yang dianggapnya keliru, Evelin menyatakan tak ingin lagi tampil di program televisi tersebut. Menurutnya, apa yang disampaikan dalam tayangan itu jauh berbeda dari kenyataan yang dialaminya.
“Tidak ada lagi ya, saya mau tampil wawancara atau liputan di tempat Anda! Padahal saya sudah menolak secara halus, tapi kalian yang memaksa. Baru kali ini saya merasa tidak nyaman karena bikin narasi yang menggiring ke hal yang tidak saya sampaikan. Kalian tidak pernah riset orang yang mau kalian wawancara, kah?” tegasnya.
Evelin menjelaskan bahwa dirinya telah lama menjalankan bisnis dan menjadi DJ, bukan karena kekurangan tawaran di televisi.
“Dari awal saya sudah berbisnis impor motor, jualan, dan nge-DJ. Apa hubungannya panggilan acara TV dengan saya jualan? Lalu, apa semua public figure yang jualan itu karena nggak ada tawaran dari TV?” ujarnya.
Lebih lanjut, Evelin menegaskan bahwa kebutuhan hidupnya selama ini tercukupi berkat bisnis dan karier DJ, bukan dari bayaran tampil di televisi.
“Maaf ya, saya bisa beli mobil, rumah, dan lainnya bukan karena bayarannya dari TV, tapi karena saya punya bisnis di Jepang dan perform sebagai DJ,” jelasnya.
SelebritiClub.com, Jakarta Perjalanan karier selama 30 tahun merupakan pencapaian spesial, dan rumahsakit merayakannya secara meriah. Band ini menyapa penggemar, para Pasien, dalam konser bertajuk “Kabar Bahagia 30 Tahun Perjalanan rumahsakit”.
Dilansir dari keterangan tertulis yang diterima SelebritiClub.com, Senin (18/11/2024), konser pertama dari rangkaian tur perayaan tiga dekade rumahsakit dimulai dari Selah Hall Bandung, sebagai titik pertama, pada 16 November 2024.
Selain menjadi persembahan spesial bagi para Pasien yang ingin merayakan perjalanan band ini sejak 1994, momen ini juga jadi selebrasi lintas generasi selama rumahsakit berkarier. Penggemar bisa merasakan kembali energi dan semangat lagu-lagu favorit yang telah menemani mereka bertahun-tahun.
Selain aksi panggung rumahsakit, konser ini dimeriahkan penampilan pembuka dari Pastel Badge, band indi yang sedang naik daun, serta kolaborasi eksklusif dengan musisi berbakat Suar Nasution.
“Dukungan dari dua pengisi acara ini memberikan sentuhan unik yang tidak hanya melengkapi perjalanan musikal rumahsakit tetapi juga memperkaya pengalaman para Pasien yang hadir di konser spesial ini,” begitu pernyataan band ini dalam pernyataan tertulis mereka.
Jakarta, Insertlive –
Video syur berdurasi 12 menit 14 detik menjadi viral karena diduga pemerannya adalah TikToker.
Pemeran wanita dalam video tersebut diduga adalah Lidya Setiawan yang kerap berbagi konten soal gamming.
Ia juga dikenal dengan julukan Lydia Onic karena menjadi wajah dari brand ONIC Esports.
Video tersebut menjadi perbincangan pengguna X (Twitter) karena beredar dengan kata kunci Lydia Onic.
Pengguna media sosial banyak yang merasa penasaran dengan video tersebut dan hendak membuktikan sosok sang pemeran wanita.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada keterangan resmi mengenai isu video syur yang menyeret nama sang TikToker tersebut.
Lydia sendiri tidak memberikan respons saat namanya dicatut dan menjadi buah bibir.
Akun Instagram dengan nama @lydiaaas__, yang sudah diikuti 1,1 juta pengikut pun terlihat sepi tanpa adanya unggahan.
Lydia Onic merupakan perempuan yang berasal dari Samarinda, Kalimantan Timur.
Ia merupakan kelahiran tanggal 24 Juli 2004 dan saat ini usianya sudah genap 20 tahun.
Lydia Setiawan diketahui menganut agama Kristen.
Ia aktif di media sosial. Akun Instagram miliknya yang bernama lydiaaas__ memiliki lebih dari 1,1 juta pengikut.
Sedangkan TikTok dengan nama akun dumblydiaaass memiliki jumlah pengikut mencapai 3,2 juta.
(arm/agn)
Biodata dan Agama Nicholas Saputra yang Kembali Viral Imbas Kontes Look Alike (Foto: Ist)
JAKARTA – Aktor Nicholas Saputra kembali menjadi sorotan akhir-akhir ini. Dirinya kembali diperbincangkan usai viralnya poster kontes Nicholas Saputra Look Alike, yang akan digelar di Lapangan Softball GBK, Jakarta Pusat pada Kamis (14/11/2024) pukul 18.00 WIB, beberapa hari yang lalu di X.
Adapun tujuan dari kontes tersebut untuk mencari seseorang yang paling mirip dengan Nicholas Saputra serta ditawarkan hadiah sejumlah Rp500 ribu untuk sang pemenang. Poster kontes tersebut kemudian menjadi perbincangan hangat di media sosial dan mendapat banyak antusiasme dari warganet.
Mengutip dari beberapa sumber, akun penggagas kontes ini, @alergikiwi, mengungkap bahwa kontes yang akan diselenggarakan ini berawal dari keisengan belaka. Ia tidak menyangka antusiasme masyarakat Indonesia yang begitu besar terhadap kontes ini.
Sampai saat ini, diketahui bahwa sudah ada sekitar 50 orang yang mendaftar untuk menjadi peserta kontes ini.
Biodata dan Agama Nicholas Saputra
Nicholas Schbring Saputra atau Nicholas Saputra merupakan model, aktor, aktivis, dan produser asal Indonesia yang lahir di Jakarta, 24 Februari 1984. Nicholas merupakan anak tunggal dari pasangan campuran ayah berdarah Jerman dan ibu berdarah Jawa. Nicholas Saputra menganut agama Islam.
Nicholas Saputra pertama kali masuk ke industri hiburan Indonesia dengan menjadi model dalam peragaan busana karya Samuel Wattimena. Setelah itu, ia mengikuti berbagai casting film karena tertarik dengan industri hiburan Indonesia.
Nicholas Saputra kemudian berhasil lolos casting dan memerankan karakter Rangga dalam film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) yang tayang pada tahun 2003. Film tersebut berhasil meraih banyak kesuksesan dan membuat namanya semakin dikenal.
Nicholas pun melanjutkan kariernya di industri perfilman Indonesia dengan membintangi sejumlah film, seperti Biola Tak Berdawai (2003), Janji Joni (2005), Gie (2007), dan masih banyak lagi.
Kemampuan aktingnya yang luar biasa membuat Nicholas Saputra memenangkan sejumlah penghargaan bergengsi seperti Pemeran Utama Pria Terbaik dan Most Favourite Actor di Indonesian Movie Actors Awards dan MTV Indonesia Movie Awards untuk perannya sebagai Joni dalam film Janji Joni serta Soe Hok Gie dalam film Gie.
Pengalaman dan bakat aktingnya tersebut membuat Nicholas Saputra kerap menjadi pembicara untuk acara pelatihan film dan juri berbagai festival film di dalam dan di luar negeri, salah satunya adalah menjadi juri di Best Asian Films di Singapore International Film Festival 2008.
Selain menjadi aktor, ketampanan Nicholas seringkali membuatnya ditawari menjadi bintang iklan dan video klip. Nicholas diketahui pernah menjadi model video klip Tentang Seseorang karya Anda (2002), Tak Mampu Mendua karya Kahitna (2003), Ingat Kamu karya Duo Maia (2008) dan masih banyak lagi.
Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluh soal kebijakan baru menerbangkan drone di Taman Nasional Komodo yang ditarik bayaran Rp 2 Juta per hari.
Kenaikan tarif menerbangkan drone di kawasan Taman Nasional (TN) Komodo itu dinilai cukup memberatkan. Buktinya, sejumlah wisatawan membatalkan rencana mereka untuk menggunakan drone, lantaran kenaikan tarif dari Rp 1 juta per hari menjadi Rp 2 juta per hari.
“Banyak (wisatawan) yang batal deal menggunakan drone karena harganya terlalu mahal,” keluhnya ketua APDI NTT, Firmansyah, Rabu (6/11/2024).
Kenaikan tarif menerbangkan drone sebesar 100 persen itu mulai diterapkan pada Selasa (30/10/2024). Kenaikan itu mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2024 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Menurut Firman, tiket menerbangkan drone di kawasan TN Komodo hampir sama dengan tarif jasa dokumentasi untuk kegiatan foto dan video drone selama sehari.
“Kami tarif standar minimal dokumentasi oneday trip foto video drone Rp 2,5 juta, sedangkan harga tiket drone Rp 2 juta,” paparnya.
APDI Regional NTT meminta agar kenaikan tarif menerbangan drone di kawasan TN Komodo itu bisa dikaji kembali.
“Kami berharap TN Komodo bisa mengkaji harga tiket karena yang ada di peraturan terbaru merupakan harga tarif tertinggi yang diberikan,” ungkapnya.
——
Artikel ini telah naik di detikBali.
(wsw/wsw)
“Lagu berikutnya adalah lagu yang kami ciptakan di saat hari resepsi kita, ya. Ada yang tahu lagunya?” ucap Isyana Sarasvati menjelaskan.
“Ikut nyanyi, ya,bantuin,” ujar Rayhan kepada para penonton.
Menariknya, Isyana sempat dibuat salah tingkah jelang bernyanyi dengan sang suami. Setelah Isyana menjelaskan bahwa lagu yang akan ia bawakan tercipta pada hari pernikahan secara spontan pada 2 Februari 2020, penonton langsung menyahut dengan teriakan ala acara komedi Spontan yang dahulu dibawakan oleh Komeng.
“Jadi, lagu ini kami ciptakan cukup spontan,” jelas Isyana, disusul dengan teriakan penonton yang berkata, “Uhuy!”
Momen inilah yang membuat Isyana sempat kaget dan salah tingkah.
Jakarta, Insertlive –
Kecelakaan beruntun terjadi di KM 92, Jawa Barat terjadi pada Senin, 11 November 2024. Sejumlah mobil terlihat bertumpuk dalam sebuah video yang tersebar di media sosial. Jalanan ini memang sering jadi lokasi langganan kecelakaan. Ada sebuah cerita misteri yang menyeruak, bahkan lokasi ini pun merenggut nyawa istri dari Saipul Jamil.
(Dina Marliana)
Intip Kedekatan Aliando dengan Richelle Skornicki yang Masih di Bawah Umur (Foto: Ist)
JAKARTA – Aliando Syarief membuat heboh publik setelah terlihat menggandeng Richelle Skornicki saat menghadiri gala premiere sebuah serial terbaru.
Sebelumnya, Aliando dan Richelle, yang merupakan adik dari Sandrinna Michelle, sudah diisukan menjalin hubungan asmara, terutama setelah video-video kebersamaan mereka beredar di TikTok.
Kini, mereka tampak mulai berani tampil bersama di depan publik. Dalam sebuah video yang diunggah akun TikTok @weneverknooow, Aliando dan Richelle terlihat serasi mengenakan pakaian serba hitam, sambil berjalan beriringan dan saling merangkul.
Sesekali, Aliando bahkan menggandeng tangan Richelle dan memperkenalkannya kepada beberapa teman yang hadir.
Video tersebut langsung ramai dibanjiri komentar dari netizen. Banyak yang senang melihat Aliando diduga telah menemukan pasangan baru, meskipun selama ini ia sering dikaitkan dengan Prilly Latuconsina.
Namun, jika rumor ini benar, sebagian netizen menyayangkan hubungan tersebut karena adanya perbedaan usia yang cukup jauh antara mereka.
Aliando saat ini berusia 28 tahun, sedangkan Richelle baru 15 tahun. Usia Richelle yang masih terbilang muda membuat banyak pihak menganggap hubungan asmara ini kurang pantas.
Beberapa penggemar Aliando pun mengungkapkan kekecewaannya, sementara sebagian netizen berspekulasi bahwa kedekatan mereka hanyalah pertemanan akrab karena terlibat dalam proyek serial yang sama.
“Beneran macarin bocil,” tulis @ro***
“Masa sama bocil si Li,” ujar @azh
“Ceweknya masih minor,” kata @bey***
Presiden Prabowo Subianto berencana membangun bandara di Bali utara untuk mengurangi penumpukan di wisatawan di Bali selatan sekaligus ingin menjadikan Pulau Dewata menjadi new Hong Hong dan new Singapore. Cukup jitukah rencana itu?
Prabowo menyatakan rencana pembangunan bandara di Buleleng itu pada saat kunjungan ke Bali akhir pekan lalu, Minggu (3/11/2024).
“Saya sudah menyampaikan bahwa saya berkomitmen saya ingin membangun North Bali International Airport,” ujar Prabowo dalam pidatonya di Restoran Bendega, Denpasar.
Prabowo mengatakan rencana itu bisa mendukung pariwisata Bali utara, sehingga bisa menjadikan Bali sebagai The New Singapore atau The New Hongkong.
Saat ini, Bali memiliki satu bandara, yakni Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang berada di Kuta, Badung. Kawasan Badung merupakan pusat bisnis dan pariwisata, termasuk hotel, kafe, hingga restoran, sampai beach club.
Untuk sampai ke kawasan Bali utara dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, wisatawan mesti menempuh perjalanan darat selama lima sampai enam jam. Bali tidak memiliki transportasi umum yang memadai. Untuk berkeliling Pulau Dewata, warga lokal dan wisatawan mau tidak mau harus mengandalkan charter mobil atau motor.
Dosen Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, yang juga anggota Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia, Mahawan Karuniasa, menyatakan Bali memang membutuhkan infrastruktur dan konektivitas yang terbangun dengan baik seperti Singapura dan Hong Kong. Itu demi menunjang mobilitas ekonomi dan sosial. Tetapi, dia menilai penggunaan istilah neh Singapore dan ne Hong Kong tidaklah tepat.
“Bali menjadi new Hong Kong dan new Singapore itu sebaiknya kita tinggalkan. Saya kira cukup dan kita mengatakan Bali akan membangun infrastruktur destinasi wisata, infrastruktur yang modern, atau istilah lainnya,” kata Mahawan dalam perbincangan dengan detikTravel, Rabu (6/11/2024).
“Membangun infrastruktur Bali, yang merupakan destinasi pariwisata, itu berkaitan dengan daya dukung dan ekologis, sosiologis, dan budaya masyarakat di sana. Pembangunan di sana tidak bisa meniru Hong Kong dan Singapura. Dari luas saja sudah berbeda, luas Bali delapan kali Singapura,” kata Mahawan.
“Setiap lokasi di Bali sebenarnya sudah terkoneksi aksesibilitas darat, ada jalan keliling, ada pula yang memotong. jadi, diperlukan kehati-hatian dalam mengembangkan infrastruktur, jangan sampai justru pembangunan tidak memudahkan aksesibilitas pariwisata dan mengurangi mobilisasi ke destinasi wisata,” ujar Mahawan.
Mahawan mengatakan ‘memotong akses’ ke tempat wisata itu justru berpotensi terjadi jika pemerintah membangun bandara di Bali utara. Jika ada dua bandara, di Kuta dan Buleleng, tempat wisata yang berada di antara kedua wilayah itu berpotensi sepi pengunjung.
Selain itu, pembangunan bandara Bali utara dinilai bukan solusi jitu untuk mengurangi penumpukan wisatawan di Kuta, Seminyak, Jimbaran, Canggu, Nusa Dua, dan Sanur yang saat ini menjadi jujugan utama wisatawan.
“Apakah kalau bandara di Bali utara dibangun akan mengurangi penumpukan wisatawan di Bali selatan? Saya kira tidak karena saya yakin kalau bandara di utara dibangun maka kepadatan wisatawan akan terjadi juga utara. Yang terjadi adalah ada penumpukan wisatawan di Bali utara dan selatan,” ujar Mahawan.
“Adanya bandara di utara itu tidak akan mengurangi kepadatan di selatan. Saat ini Bali selatan macet, jika ada bandara di utara, bisa jadi di Bali utara juga akan macet. Dampak lainnya setelah ada bandara di Bali utara, wisatawan tidak akan melintasi daerah wisata yang ada di antara Bali utara dan selatan, destinasi itu bisa hilang nanti,” dia menambahkan.
Mahawan juga mengkhawatirkan dampak lain jika bandara di Bali utara tetap dibangun, yakni Bali secara keseluruhan akan semakin padat. Wisata alam, mulai dari hutan, sawah akan lebih mudah berubah menjadi bangunan beton, berupa resort atau pun tempat perbelanjaan, restoran, dan kafe.
Belum lagi imbas lain yang diakibatkan jika perencanaan tata ruang tidak memadai. Dia berkaca kepada pembangunan dan perkembangan di sekitar Bandara I Gusti Ngurah Rai. Mahawan menyatakan Bali harus mempertahankan pembeda yang dimiliki dari destinasi wisata lain di dunia.
“Masalah daya dukung. Dengan pembangunan Bandara I Gusti Ngurah Rai lahan yang terbangun saat ini luar biasa, sampai ke daerah Ubud. Wilayah terbangun semakin luas. Nah, Buleleng sudah merupakan perkotaan, jika nanti ditambah ada pembangunan bandara maka perkembangan lahan terbangun di sana akan semakin banyak,” ujar dia.
“Tata ruang di Bali harus berbeda, harus memastikan destinasi dengan daya tarik alam yang selama ini menjadi unggulan, jangan dihilangkan. Jangan sampai sawah, hutan, sungai menjadi resort, padahal daya tariknya Bali adalah wisata alam,” dia menegaskan.
(fem/fem)