Jakarta –
Pasangan selebritas Arie Untung dan Fenita Arie terus berlomba dalam kebaikan. Hal itu terbukti lewat keterlibatan pasangan yang menikah pada 5 Februari 2005 itu dalam pembangunan masjid Indonesia pertama di Yokohama, Jepang.
Bersama Cinta Quran Foundation, masjid yang dinamai As-Sholihin ini akan segera masuk ke tahap pengerjaan. Melalui konferensi pers pada Minggu (25/8/2024), di Cinta Quran Center, Bintaro, bangunan itu akan berisikan halal-mart hingga mualaf center.
“Insyaallah pembangunan akan dimulai Desember 2024, dan semoga selesai pada Agustus 2025,” ujar Ustadz Fatih Karim selaku inisiator.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Arie Untung mengungkapkan rasa syukurnya bisa terlibat dalam kegiatan kebaikan itu.
“Alhamdulillah Ustadz Fatih ngajak, ngerasa beruntung banget, social media saya punya pengaruh baik membawa orang ikut ke arah kebaikan,” kata eks VJ MTV itu.
Arie juga mengingatkan bahwa kontribusi sekecil apa pun punya pengaruh besar pada masjid yang telah mengumpulkan dana senilai Rp 16 miliar.
“Punya uang Rp 50-100 ribu, walaupun fisiknya belum pernah ke Jepang, tapi masjid teman-teman sudah ada di sana,” tuturnya.
“Karena semua amal itu kan tidak menghitung angka nominal, tapi dari keikhlasannya,” sambung bintang film Ayat-Ayat Cinta 2 itu.
Sementara itu, sang istri, Fenita Arie, menjelaskan bahwa umat muslim di Jepang sangat membutuhkan tempat ibadah. Sebab, di Negeri Sakura dikatakannya agama Islam terbilang minoritas.
“Di sana Islam itu minoritas, salat ya di mana saja, aku yang kayak hah? beneran di sini salatnya? Mereka butuh akses bersujud yang layak,” ujar ibu tiga anak tersebut.
Selaras dengan itu, penyanyi Lucky Resha menuturkan kebahagiaannya bisa terlibat. Baginya, ini jadi mukjizat tersendiri.
Pelantun Ini Rindu tersebut juga mengilas sejarah di mana Yokohama jadi kota penyebaran Islam pertama di Jepang.
“Masyaallah banget ini rezeki buat saya, terlibat ke dalam kegiatan kebaikan sebesar ini, benar mukjizat. Kalau lihat sejarah kata Ustadz Fatih, Yokohama itu kota dengan mualaf pertama, dan ini diproyeksikan jadi tolak ukur kebangkitan Islam di Jepang,” pungkasnya.
(mau/pus)