Jakarta –
Ibu Kimberly Ryder, Irvina Zainal, sangat menyayangkan sifat aktor Edward Akbar terhadap putrinya hingga memutuskan bercerai. Ia bahkan menyebut pemain film Sayap-Sayap Patah itu seperti buronan.
Irvina mengatakan hal itu lantaran Edward selama proses cerai bertingkah aneh. Padahal Edward Akbar disebut dicari oleh kedua anaknya.
“Cucu selalu nanyain pengin ke ini bicara. Akhirnya, hey dia nggak mau ngejawab. Kita nggak tahu ada di mana. Kalau dibilang kayak buronan ya, habis ditelepon nggak dijawab, mau ketemu nggak mau, ya sudah bukan salah kita dong,” ujarnya saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2024).
Irvina Zainal mengatakan saat ini nomor teleponnya diblokir Edward. Suami Kimberly Ryder itu juga disebut suka gonta-ganti nomor telepon.
Ketika cucunya kangen Edward Akbar, Irvina menjawab sedang bekerja. Ia juga punya cara agar mereka teralihkan.
“Ya saya bilang papa kerja. Dia juga tahu papa kerja, di Kebumen katanya. Ya sudah yuk kita makan saja mendingan,” tuturnya.
Ibunda Kimberly Ryder lalu memberi pesan khusus untuk Edward. Ia kecewa amanah yang diberikan dilanggar bintang web series Scandal tersebut.
“Tolong jaga anak saya, jangan diapa-apakan. Anak saya kalau sudah cinta ya cinta loh. Terus kok jadi begini? Terus kalau kita tidak mencari ya Edo, kita cari persaudaraan. Apalagi kamu ada anak dua loh. Dia membutuhkan seorang bapak, seorang ibu dan juga dia sudah mulai sekolah nih. Les-les,” katanya.
Selama proses cerai, Kimberly Ryder disebut berjuang menafkahi anak. Irvina bersyukur belakangan ini putrinya mendapat beberapa pekerjaan.
“Alhamdulillah Kimberly sudah bantu biaya hidup buat cucu saya. Ya Kimberly alhamdulillah dia bisa biayain anak-anaknya,” pungkasnya.
Sementara sebelumnya, Edward Akbar, merasa kaget karena Kimberly buka-bukaan soal perceraian pada anak. Dalam sebuah unggahan di Instagram, dia langsung mengucap istighfar.
“Astaghfirullah, ini benar?? Untuk alasan apa?? Anak-anak Rayden dan Aisyah itu masih balita,” tulis Edward, yang tampak sangat emosional dengan situasi tersebut.
Menurut Edward, anak-anak mereka masih terlalu kecil untuk memahami masalah seperti ini.
“Mereka masih belum dihisab. Masih murni dan beda dunianya,” tambahnya.
(mau/nu2)