Jakarta –
Saaih Halilintar mengungkapkan rasa kecewa gagal berlaga di PON XXI Aceh-Sumut 2024 dari Cabor golf untuk kontingen Banten. Saaih mengatakan sebenarnya dia juga mendapat tugas lainnya di PON 2024.
Tugas tersebut adalah membawa bendera. Akan tetapi, anak keenam dari Gen Halilintar itu tak menjelaskan detail soal tugasnya itu.
“Aku ada tugas bawa bendera. (Kalau jadi) Semestinya sekarang kita udah di sana,” kata Saaih Halilintar tersenyum tipis di studio Rumpi: No Secret, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2024).
Saaih Halilintar beberapa kali tersenyum dan akhirnya menunduk. Menceritakan perasaannya gagal ikut PON 2024, Saaih beberapa kali sempat berhenti bicara.
“Yang aku rasakan lebih… susah juga. Aku doa aja, semoga Banten bisa tetap berkibar di sana. Ya maksudnya… aku tujuannya juga bukan buat dapat prestasi aku doang…. It’s not about me only,” ucap Saaih Halilintar.
Cowok kelahiran Labuan, 16 Maret 2002 itu antusias mengikuti kejuaraan di Indonesia, juga PON 2024. Selama ini, Saaih Halilintar kerap mengikuti kejuaran di luar negeri.
“Aku juga turnamen di luar, salah satu yang bikin aku semangat adalah untuk Indonesia. Berkibar bendera Indonesia di luar, kenapa aku selalu semangat, aku dapat kata-kata dari ayah dan orang-orang hebat. Jangan tanyakan apa yang negara sudah kasih ke kamu. Tapi, Apa yang sudah kita kasih untuk negara,” tuturnya.
“Jadi semoga prestasi aku di seluruh dunia, kita bisa juara di mana-mana, itu buat negara Indonesia,” tukas Saaih Halilintar.
Lenggogeni Faruk menceritakan Gen Halilintar sudah mempersiapkan kepergian ke Aceh dan Sumatera Utara untuk memberikan dukungan pada Saaih. Namun, semua yang sudah dipersiapkan harus dibatalkan.
“Gen Halilintar kalau satu pergi kita pergi semua. Jadi kita udah siapin untuk keberangkatan ke Aceh, pesawat, ada bus buat di sana. Antusiasnya kita udah seperti itu,” cerita ibu sebelas anak itu.
Namun, meski ikut sakit melihat anak kecewa, Lenggogeni juga melihat Saaih Halilintar yang bisa berlapang dada.
“Saya bangga banget, dia (Saaih) bilang ‘Saaih sudah doa, kalau ikut ini baik untukku, atau ini yang terbaik maka lancarkan. Kalau ini tidak baik untukku gagalkanlah’. Jadi kita tahu Allah yang maha tahu,” puji Lenggogeni Faruk.
(pus/dar)